Jakarta, Aktual.com – Dokter spesialis bedah vaskuler dr. Raden Suhartono, Sp.B(K)V mengatakan kelainan pada jantung dapat menimbulkan sumbatan di pembuluh darah kaki secara cepat, yang bisa menyebabkan kerusakan hingga tindakan amputasi.

 

“Penyebabnya, salah satunya adalah kalau jantung memompanya enggak betul, sehingga terbentuk pembekuan yang terlalu cepat dan mendadak,” ucapnya dalam webinar HUT ke-103 RSCM yang diikuti secara daring di Jakarta, Kamis (3/11).

 

Sumbatan pada pembuluh darah kaki sering disebut dengan iskemia tungkai akut (Acute Limb Ischemic). Penyebabnya adalah karena penyumbatan aliran darah secara mendadak ke tungkai kaki, sehingga saraf dan otot kakinya tidak mendapat aliran darah yang cukup.

 

“Kalau kita diamkan mulai timbul kerusakan, dia akan mati kakinya, sehingga nanti memerlukan tindakan amputasi,” ucap Suhartono.

 

Secara teori, kata Suhartono, ada dua penyebab iskemia tungkai akut ini. Pertama adalah gumpalan darah yang berasal dari tempat lain yang menyangkut di pembuluh darah kaki, sehingga tertutup. Kedua, terbentuk sumbatan di pembuluh darah kaki yang biasanya karena aterosklerosis atau suatu peradangan yang aktif akibat timbunan kolesterol.

 

Yang membedakan aterosklerosis biasa maupun yang lain adalah dalam iskemia tungkai akut ini tidak banyak terbentuk cabang-cabang dan hanya menyerang pembuluh darah utama.

 

“Kalau akut dia tidak banyak cabang-cabangnya, pembuluh darah utama yang tersumbat cabangnya belum terbentuk atau mungkin ada, sehingga alirannya sama sekali blok, sama sekali tertutup,” ucap Suhartono.

 

Ia menyayangkan pasien yang datang berobat seringkali sudah terlambat dalam mendiagnosa, sehingga datang dengan kondisi yang sudah tidak baik dan sering berakhir dengan amputasi.

 

Terlebih selama masa pandemi COVID-19, katanya, angka pasien dengan iskemik tungkai akut ini meningkat, karena virus COVID-19 membuat suatu peradangan pada organ tubuh yang menyebabkan pembuluh darah jadi lebih mudah tersumbat.

 

“Padahal, kalau dia datang dalam kondisi yang masih vital, walaupun dia kekurangan makanan, kita perbaiki aliran darahnya, sehingga bisa kita pertahankan untuk tungkainya,” ucapnya.

 

Jika sudah memiliki faktor risiko iskemia tungkai akut seperti lemah jantung dan kolesterol, sebaiknya rutin minum obat pengencer darah. Karena penyakit ini prinsipnya sama dengan serangan jantung atau stroke.

 

“Yang paling penting adalah yang sudah punya resiko sebaiknya minum pengencer darah. Persis seperti pencegahan jantung, pencegahan stroke karena prinsipnya kurang lebih sama serangan jantung dengan serangan stroke,” ujarnya.

 

Ia mengingatkan untuk rutin berolahraga agar terbentuk cabang-cabang baru pada pembuluh darah, sehingga jika terkena penyumbatan cabang-cabang baru masih bisa mencukupi.

Artikel ini ditulis oleh:

As'ad Syamsul Abidin