Surabaya, Aktual.com – Beredarnya isu mengenai vaksin imunisasi mengandung babi membuat masyarakat Jawa Timur menolak imunisasi dan menyatakan haram.
Dokter anak RSUD Dr Soetomo Surabaya, Dr Agus Harianto, yang menangani kasus kasus difteri mengatakan bahwa beredarnya isu tersebut membuat sebagian masyarakat khawatir dan ketakutan.
“Ini salah satu penyebabnya mengapa Jatim provinsi terbanyak kasus difterinya? Ya karena mereka tidak mau, bahkan menolak imunisasi.” katanya saat menggelar konferensi pers, Kamis (7/12).
Ia pun mencontohkan beberapa kabupaten di daerah Tapal Kuda. Penderita difteri terus bertambah, lantaran masyarakatnya menolak diimunisasi dan mengganggap jika vaksin imunisasi mengandung babi.
Padahal, kata Dr Agus, vaksin imunisasi bukan vaksin yang mengandung babi, dan tidak haram. Oleh sebab itu, ia menyayangkan adanya orang tua yang enggan mengimunisasikan anaknya.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid