Jakarta, Aktual.com – Dokter Spesialis Tumbuh Kembang Anak DR D. Bernie Endyarni Medise, Sp.A(K), MPH menyebutkan sejumlah hal yang perlu orangtua perhatikan saat memilih mainan atau permainan untuk anak di bawah usia lima tahun (balita), salah satunya yang dapat meningkatkan aktivitas fisik.

“Lihat sisi keamanan, disesuaikan dengan tahapan perkembangan anak dan kalau bisa untuk meningkatkan aktivitas fisik dan keterampilannya,” kata dia kepada media secara daring, Ahad (15/1).

Selanjutnya, orangtua sebaiknya memperhatikan ukuran mainan dan memilih yang tidak terlalu kecil karena balita cenderung memasukkan benda-benda ke dalam mulutnya sehingga berisiko tersedak. Sebaiknya, pilih mainan yang kokoh sehingga bagian-bagian tak mudah terlepas semisal ditarik atau diputar.

“Pastikan semua bagian-bagian tidak terlepas, pastikan mainan yang misalnya untuk diremas cukup besar, kalau dimasukkan mulut aman,” tutur Bernie.

Berikutnya, perhatikan bentuk mainan dan pastikan tidak runcing sehingga bisa membahayakan anak atau terbuat dari plastik yang mudah menjadi potongan kecil yang berbahaya bagi anak.

Bahan material juga harus aman, begitu juga dengan bagian mekanisnya yang harus tidak membahayakan saat sedang difungsikan. Khusus mainan yang bersuara pastikan suara yang dihasilkan aman.

Menurut Bernie, untuk anak usia nol hingga enam bulan, ada pilihan permainan yang tersedia dan bahkan tak membutuhkan alat semisal bermain cilukba.

“Aspek yang diajarkan melihat, mengamati, auditori kita latih, membuat anak menoleh dan ini meningkatkan bonding. Selain itu bisa juga bercermin, biasanya anak senang sekali melihat wajahnya,” kata dia.

Pada anak usia tujuh hingga 12 bulan, orangtua bisa memilih mainan dengan cahaya untuk melatih kemampuan visual, ring stacking untuk melatih konsep ukuran, warna dan bentuk ataupun boneka tangan.

Sementara untuk anak satu hingga tahun, pilihan mainan dapat berupa puzzle sederhana dengan ukuran besar, mudah dipegang dan diletakkan anak. Selain itu, permainan corat-coret dengan modal kertas dan crayon untuk membantu memperkenalkan warna, mengajarkan anak membuat bentuk.

“Mainan peralatan rumah tangga sebenarnya yang kami sarankan, jadi enggak usah beli mainan yang mahal-mahal, gunakan yang ada di rumah semisal sendok, piring (bukan yang mudah pecah),” kata Bernie.

Dia menambahkan bermain merupakan salah satu bentuk stimulasi yang bisa orangtua gunakaan untuk bukan hanya pertumbuhan tetapi juga perkembangan dan perilaku anak. Menurut dia, pendampingan orangtua menjadi hal penting dalam bermain dan memilih mainan anak sekaligus bonding dengan anak.

 

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid