Jakarta, Aktual.com — Penyebab dari seringnya sesak nafas yakni merokok. Merokok menjadi salah satu kebiasaan yang sering dilakukan. Banyak yang mengetahui efek samping dari merokok. Namun mereka tetap saja merokok. Perilaku merokok, dianggap sebagai sesuatu yang menyenangkan bahkan menjadi pendamping dalam beraktivitas.

Dr.Ina Ariani Kirana Masna SpP dari Rumah Sakit Meilia Cibubur, mengatakan, bahwa efek dari merokok itu nantinya akan dirasakan beberapa tahun ke depan

“Merokok memang suatu aktivitas yang menyenangkan bagi yang menghisap, namun saya mengatakan bahwa rokok itu adalah bentuk investiasi penyakit yang nantinya akan  dirasa tidak sekarang tetapi nanti,” ujar ia, kepada Aktual.com, Jumat (22/01)

Sebagai seorang dokter spesialis paru, tak sedikit pasien perokok yang ia tangani. Ia mengungkapkan, bahwa akibat dari rokok itu sangat banyak. Salah satunya yaitu, penyakit paru – paru.

“Memang akibat dari rokok itu sangat banyak, tetapi biasanya yang terserang lebih dahulu itu adalah paru – parunya, seperti diketahui didalam asap sebatang rokok yang dihisap oleh perokok, tidak kurang dari 4000 zat kimia beracun. Zat yang dikeluarkan ini terdiri dari komponen gas 85 persen dan partikel, nikotin, gas karbon monoksida, hidrogen, sianida, amoniak, akrolein, asetilen, benzaldehid, urethane, benzene, methanol, kumarin, 4-etilkatekol, ortokresol dan, perylene adalah sebagian dari beribu – ribu zat di dalam rokok,” urai ia memaparkan.

Tak hanya menyerang paru-paru, lanjut dokter Ina, bahaya lainnya dari merokok yakni, menyebabkan impotensi dan gangguan kehamilan atau janin. Namun, yang paling berbahaya adalah penyakit yang diderita oleh perokok pasif.

“Perokok pasif yaitu orang yang tidak merokok namun ia menghirup udara dari asap yang ditimbulkan  oleh si perokok, itu disebabkan biasanya si penghisap lebih ‘awear’ dibandingkan yang tidak, daya kebalnya pun lebih terbiasa yang merokok dibanding yang tidak,” jelasnya menambahkan.

Untuk menghentikan seorang perokok berat itu, kata dokter Ina, memang sulit. Butuh niat yang kuat yang mendorong keinginannya untuk berhenti. Oleh sebab itu, dr.Ina memberikan beberapa upaya pencegahan sederhana bagi perokok yang ingin berhenti salah satunya dengan permen karet dan lozenges.

“Sulit bagi mereka melupakan rokok, namun secara medis, kami juga mengupayakan agar perokok ini dapat berhenti merokok, pertama  kita beri penjelasan bahwa untuk berhenti membutuhkan dorongan niat di dalam diri kita sendiri, dan medis hanya membantu memberikan pengganti rokok dengan obat yang tidak memiliki  efek samping dan membuat rokok itu merasa terganti. Salah satunya menggunakan patch, inhaler, semprot hidung, permen karet, atau lozenges,” tutur dokter Ina menutup pembicaraan.

Artikel ini ditulis oleh: