Jakarta, Aktual.co — Kurs dolar AS melemah terhadap sebagian besar mata uang utama lainnya menjelang laporan penjualan ritel yang dipantau secara cermat pada Kamis.
Melansir laman Xinhua, Rabu (10/6), penjualan ritel lemah dalam beberapa bulan terakhir telah menimbulkan kekhawatiran tentang pemulihan ekonomi AS, meredam ekspektasi pasar untuk bank sentral menaikkan suku bunganya sebelum September. Para investor sedang menunggu angka penjualan ritel untuk Mei guna mendapatkan petunjuk lebih lanjut tentang waktu kenaikan suku bunga.
Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, turun 0,14 persen menjadi 95,162 pada akhir perdagangan.
Sementara itu, investor terus mengawasi krisis utang Yunani. Yunani mengajukan dua proposal tambahan kepada pemberi pinjaman internasional untuk kesepakatan utang sebagai upaya mencegah berlanjutnya krisis keuangan dalam beberapa pekan mendatang, sumber-sumber pemerintah Yunani mengatakan pada Selasa.
Jumat lalu, Athena gagal membayar 300 juta euro (333 juta dolar AS) cicilan pinjaman kepada Dana Moneter Internasional (IMF) dan meminta penundaan pembayaran tersebut.
Pada akhir perdagangan di New York, euro naik menjadi 1,1280 dolar dari 1,1276 dolar di sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi 1,5375 dolar dari 1,5334 dolar di sesi sebelumnya. Dolar Australia turun ke 0,7682 dolar dari 0 7696 dolar.
Dolar AS dibeli 124,35 yen Jepang, lebih rendah dari 124,61 yen pada sesi sebelumnya. Dolar AS naik tipis menjadi 0,9310 franc Swiss dari 0,9293 franc Swiss, dan menurun menjadi 1,2337 dolar Kanada dari 1,2408 dolar Kanada.
Sementara itu, saham-saham Wall Street mengakhiri sesi fluktuatif dengan sedikit berubah pada Selasa (Rabu pagi WIB), karena penjualan aset-aset besar General Electric (GE) mengimbangi kekhawatiran tentang meningkatnya imbal hasil surat utang pemerintah AS.
Dow Jones Industrial Average turun 2,51 poin (0,01 persen) menjadi ditutup pada 17.764,04, sedangkan indeks berbasis luas S&P 500 bertambah 0,87 poin (0,04 persen) menjadi 2.080,15. Indeks komposit teknologi Nasdaq ditutup turun 7,76 poin (0,15 persen) menjadi 5.013,87, berakhir hampir 40 poin di atas posisi terendah sepanjang sesi.
“Saham-saham sangat lemah pada jam-jam pertama dan kemudian pada tengah hari mereka mampu kembali ke tahap yang cukup baik,” kata Mace Blicksilver, direktur Marblehead Asset Management.
Dia mengatakan bahwa lonjakan imbal hasil obligasi pemerintah AS, mencerminkan harapan suku bunga yang lebih tinggi, membuat para pedagang gelisah. “Jika angka ini terus naik, saya pikir Anda akan mendapatkan beberapa kekhawatiran nyata tentang saham.” Anggota Dow GE naik 0,3 persen karena mengumumkan penjualan sejumlah aset keuangan kepada Canada Pension Plan Investment Board sebesar 12 miliar dolar AS.
Harga obligasi jatuh. Imbal hasil pada obligasi pemerintah AS berjangka 10-tahun naik menjadi 2,43 persen dari 2,38 persen pada Senin, sementara pada obligasi 30-tahun naik menjadi 3,16 persen dari 3,11 persen. Harga dan imbal hasil obligasi bergerak terbalik.
Artikel ini ditulis oleh: