Jakarta, Aktual.co — Kurs dolar AS melemah terhadap mata uang utama lainnya di New York pada Senin (Selasa pagi WIB), setelah melonjak tajam di sesi sebelumnya. Demikian seperti dilansir laman Xinhua, Selasa (9/6).
Pasar mendingin turun karena kekhawatiran bahwa greenback telah terlalu kuat. Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, turun 1,06 persen pada akhir perdagangan.
Pada hari Jumat lalu, indeks naik 0,92 persen, karena laporan penggajian (payroll) non pertanian AS yang dipantau secara cermat keluar jauh lebih baik dari yang diharapkan.
Total gaji pekerja non pertanian meningkat 280.000 pada Mei, jauh di atas konsensus pasar 220.000, Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan pada Jumat lalu.
Para analis mengatakan data pekerjaan yang positif menunjukkan pemulihan sehat pasar tenaga kerja AS, memicu ekspektasi pasar bahwa Federal Reserve akan menaikkan suku bunga pada September tahun ini.
Sementara itu, investor terus mengawasi krisis utang Yunani. Yunani pada Senin mengkaji ulang usulan kesepakatan utang diajukan dengan pemberi pinjaman internasional pekan lalu, menjelang pertemuan baru antara para pemimpin Eropa pada Rabu.
Jumat lalu, Athena gagal membayar angsuran pinjaman 300 juta euro (333 juta dolar AS) kepada Dana Moneter Internasional (IMF) dan meminta penundaan pembayaran tersebut.
Pada akhir perdagangan di New York, euro naik menjadi 1,1276 dolar dari 1,1119 dolar di sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi 1,5334 dolar dari 1,5274 dolar. Dolar Australia naik ke 0,7696 dolar dari 0,7616 dolar.
Dolar AS dibeli 124,61 yen Jepang, lebih rendah dari 125,62 yen pada Jumat. Greenback turun menjadi 0,9293 franc Swiss dari 0,9396 franc dan turun menjadi 1,2408 dolar Kanada dari 1,2445 dolar Kanada.
Artikel ini ditulis oleh: