Jakarta, Aktual.co – Kurs dolar AS menguat terhadap sebagian besar mata uang utama pada Kamis (Jumat pagi WIB), karena data menunjukkan klaim pengangguran di Amerika Serikat pekan lalu turun lebih besar dari yang diperkirakan.
Dalam pekan yang berakhir 21 Maret, angka pendahuluan disesuaikan secara musiman untuk klaim awal tunjangan pengangguran turun 9.000 dari tingkat revisi minggu sebelumnya menjadi 282.000, Departemen Tenaga Kerja AS mengatakan, Kamis (26/3) waktu setempat.
Perkiraan terbaru merupakan yang terendah dalam lima minggu dan di bawah konsensus pasar 293.000, mengindikasikan membaiknya pasar tenaga kerja AS.
Selain itu, Presiden Federal Reserve St. Louis James Bullard mengatakan dalam sebuah pidato pada Kamis bahwa “Sekarang mungkin saat yang tepat untuk memulai normalisasi kebijakan moneter AS karena telah sesuai untuk perbaikan ekonomi selama dua tahun ke depan.” Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, naik 0,43 persen menjadi 97,396 pada akhir perdagangan.
Namun, dolar AS melemah terhadap yen Jepang karena ketegangan geopolitik di Timur Tengah mendorong kebutuhan investor atas aset-aset “safe haven”. Pada akhir perdagangan New York, euro turun menjadi 1,0872 dolar dari 1,0958 dolar di sesi sebelumnya, dan pound Inggris merosot ke 1,4840 dolar dari 1,4865 dolar. Dolar Australia turun ke 0,7814 dolar dari 0,7836 dolar. Dolar AS dibeli 119,24 yen Jepang, lebih rendah dari 119,63 yen pada sesi sebelumnya. Dolar AS naik tipis menjadi 0,9633 franc Swiss dari 0,9616 franc Swiss, dan turun menjadi 1,2478 dolar Kanada dari 1,2521 dolar Kanada.
Sementara itu, saham-saham di Wall Street berakhir lebih rendah pada Kamis (Jumat pagi WIB), dalam perdagangan yang fluktuatif didorong oleh krisis di Yaman. Indeks Dow Jones Industrial Average turun 40,31 poin (0,23 persen) menjadi ditutup pada 17.678,23. Indeks blue-chip telah jatuh di bawah 17.600 pada awal sesi. Indeks berbasis luas S&P 500 turun 4,90 poin (0,24 persen) menjadi berakhir di 2.056,15, sedangkan indeks komposit teknologi Nasdaq merosot 13,16 poin (0,27 persen) menjadi 4.863,36.
Saham-saham AS tampak menuju kemunduran lagi pada awal perdagangan setelah kerugian pada Rabu, tetapi kembali ke wilayah positif di sore hari sebelum berakhir sedikit di posisi merah. “Setidaknya untuk hari ini, mentalitas beli-saat-turun telah berlaku,” kata Michael James, direktur pelaksana perdagangan saham di Wedbush Securities.
Saham maskapai penerbangan terpukul oleh harga minyak yang lebih tinggi dan berita bahwa seorang pilot diduga telah secara sengaja menabrakan pesawat Germanwings yang menyebabkan kecelakaan mematikan pada Selasa. American Airlines turun 1,4 persen dan United Continental turun 0,9 persen.
Harga obligasi jatuh. Imbal hasil pada obligasi pemerintah AS 10-tahun naik menjadi 2,00 persen dari 1,93 persen pada Rabu, sedangkan pada obligasi 30-tahun naik menjadi 2,59 persen dari 2,51 persen. Harga dan imbal hasil obligasi bergerak berlawanan arah.
Artikel ini ditulis oleh:
















