Jakarta, Aktual.com – Presiden terpilih AS Donald Trump dalam satu wawancara yang ditayangkan Ahad malam (13/11) mengatakan akan mendeportasi jutaan imigran “penjahat” tanpa dokumen. Hal tersebut segera dilakukakannya setelah memangku jabatan Presiden AS pada Januari 2017.
“Apa yang akan kami lakukan ialah membuat orang-orang ini –yang memiliki catatan kriminal dan penjahat, anggota gerombolan, pedagang narkoba, sekalipun banyak orang ini, barangkali dua juta atau bahkan tiga juta, keluar negeri kita atau akan kami jebloskan ke dalam penjara,” kata Trump dalam acara CBS “60 Minutes”.
“Tapi kami akan membawa mereka ke luar negeri kita. Mereka berada di sini secara tidak sah,” kata Trump dilansir Aktual di Jakarta, Senin (14/11).
Ia mengatakan pemerintahnya akan mulai membuat “tekad” mengenai apa yang akan dilakukan terhadap sisa imigran tanpa dokumen di AS segera setelah perbatasan “aman”.
Namun, selama kampanyenya untuk menghuni Gedung Putih, Trump berjanji ia akan menciptakan “pasukan deportasi” untuk membebaskan AS dari imigran tanpa dokumentasi. Ia tampaknya telah mundur dari ikrar itu, demikian komentar di dalam laporan The Hill.
Ketua Parlemen AS Paul Ryan, dari Partai Republik, pada Ahad mengatakan satu rencana untuk dengan paksa mengusir imigran tanpa dokumen dari negeri tersebut tampaknya tak mungkin dilakukan.
“Kami tidak berencana membantu pasukan deportasi. Donald Trump tidak merencanakan itu,” kata Ryan dalam acara CNN “State of the Union”. (ant)
Artikel ini ditulis oleh:
Eka