Jakarta, Aktual.com – Presiden Amerika Serikat Donald Trump berniat membangun pertahanan peluru kendali canggih untuk melindungi Amerika Serikat dari serangan Iran dan Korea Utara, demikian dikatakan Gedung Putih dalam lamannya, Jumat (20/1).
Pernyataan itu muncul beberapa menit setelah Donald Trump dilantik menjadi Presiden ke-45 AS. Pernyataan itu tidak memuat keterangan rinci soal apakah sistem itu akan berbeda dengan yang sudah dibangun.
Selain itu, tidak ada keterangan mengenai biaya atau bagaimana pembuatan sistem canggih itu akan didanai.
Donald Trump secara resmi dilantik sebagai Presiden ke-45 Amerika Serikat, Jumat (20/1). Pengambilan sumpah Trump sebagai Presiden Amerika Serikat dilakukan di Gedung Capitol pada Jumat tengah hari waktu setempat atau Jumat tengah malam waktu Indonesia.
Dengan tangan diletakkan di atas kitab suci Injil yang biasa digunakan keluarganya, dan dengan satu lainnya yang digunakan dalam pelantikan Presiden ke-16 Abraham Lincoln, Trump mengucapkan sumpah di hadapan Ketua Mahkamah Agung John Roberts.
Setelah menjalani upacara pengambilan sumpah yang berlangsung di Gedung Capitol, sosok yang tidak memiliki pengalaman pemerintahan ataupun militer itu resmi menjabat sebagai Presiden Amerika Serikat.
Pelantikan tersebut menjadi titik puncak kebangkitan kekuasaan politik Amerika bagi Trump, pengusaha miliarder berusaha berusia 70 tahun dari New York. (Ant)
Artikel ini ditulis oleh: