AS telah menuduh pemerintah Suriah bertanggung jawab atas serangan tersebut, namun pemerintah Suriah membantahnya.
Hingga kini, Trump masih fokus pada kebijakan ekslusif Suriah untuk menyingkirkan petempur IS di wilayah utara Suriah, di mana pasukan khusus AS mendukung kelompok-kelompok bersenjata Arab dan Kurdi disana.
Pekan lalu, Duta Besar AS untuk PBB, Nikki Haley mengatakan bahwa saat ini kebijakan diplomatik AS di Suriah tidak lagi berfokus pada upaya mendesak Bashar untuk mundur dari jabatannya, yang mana itu merupakan fokus utama AS saat Presiden Barrack Obama berkuasa.
Namun Trump mengatakan pada Rabu, bahwa serangan gas di provinsi Idlib, Suriah telah membuat marah masyarakat di seluruh dunia, hal ini telah menyebabkan dia berpikir kembali tentang Presiden Suriah itu.
ant
Artikel ini ditulis oleh:
Nebby