Tim Thomas Cup Indonesia (dok. Insta Thomasubercup)

Jakarta, Aktual.com – Hari ini publik tanah air dibuat bangga setelah 19 tahun akhirnya tim merah putih berhasil menjuarai Piala Thomas 2020 dengan menaklukkan tim ginseng China 3-0 di Final yang diselenggarakan di Ceres Arena, Aarhus, Denmark, Minggu (17/10).

Akan tetapi kegembiraan dan kegemilangan Atlet Indonesia di pentas internasional terasa aneh masalahnya bendera merah putih yang harusnya berkibar tidak diijinkan. Usut punya usut ternyata ini berkaitan dengan sanksi yang dikeluarkan oleh badan anti Doping Dunia (WADA) kepada Indonesia.

Indonesia disinyalir tidak mematuhi prosedur antidoping dalam hal ini adalah program test doping plan (TDP).

Dampak dari sanksi tersebut adalah dilarangnya bendera Merah Putih berkibar di ajang internasional. Selain itu, hukuman WADA juga ternyata membuat Indonesia tak diijinkan menjadi tuan rumah event olahraga internasional.

Hal inilah yang membuat kekhawatiran publik mengemuka soalnya Indonesia sebentar lagi akan menggelar beberapa event internasional seperti bapalan World Superbike (WSBK) di Mandalika.

Permasalahan ini ternyata bukan yang pertama kali terjadi, pada 2017 Event Asian Games Indonesia juga ternyata harus berurusan dengan Badan Anti Doping Dunia (WADA) yang hampir menggagalkan penyelenggaraan event Akbar se-Asia tersebut.Tapi karena ada lobi dari pihak pemerintah maka akhirnya, pelaksanaan Asian Games tetap berjalan.

Sikap santai acuh, komunikasi yang buruk, saling lempar tanggung jawab dan menganggap ini permasalahan sepele dari lembaga negara diindikasi menjadi akar dari pemasalahn ini, terutama yang menjadi sasaran adalah Kemenpora, Lembaga Anti Doping Indonesia (LADI) dan Komite Olimpiade Indonesia (KOI).

Sejatinya pemerintah dalam hal ini Kemenpora mulai mengevaluasi permasalahan ini menurut Roy Suryo, “Kasihan atlet-atlet kita, jangan biarkan kebanggaan kita semua itu jadi terkurangi seperti semalam gara-gara ada yang ‘salah urus’ dan menganggap persoalan-persoalan ‘bisa diatur’ dengan lobi-lobi seperti biasa… Ambyar!” Tuturnya saat diwawancarai wartawan (17/10).

Artikel ini ditulis oleh:

Dede Eka Nurdiansyah