Jakarta, Aktual.com – Pengkaji Geopolitik Hendrajit mengatakan bahwa apa yang telah disampaikan oleh mantan WakaBIN Asad Said Ali merupakan sinyal adanya formasi di luar komando. 

Hal tersebut diungkapkan terkait terjadinya penembakan oleh polisi terhadap enam anggota laskar FPI saat melakukan pengawalan terhadap Habib Rizieq Syihab di ruas tol Karawang pada Senin (7/12) dini hari.

“Ada formasi di luar komando. Mulanya penguntitan tahunya jadi pembunuhan. Berarti perang intelijen di kepolisian dong,” katanya kepada aktualcom, Selasa (8/12).

Menurutnya kalau dalam teori dan praktik sistem, kesalahan di level metode berdampak pada top manajemen yang menyebabkan terjadinya pola pikir di luar kotak.

Selain itu Hendrajit yang juga wartawan senior melihat bahwa skema operasi sesungguhnya dari berita penembakan di jalan tol kemarin merupakan rangkaian perang proxi di tubuh kepolisian.

“Jangan-jangan justru ini skema operasi sesungguhnya. Saya lihat masih dalam rangkaian perang proxi di kepolisian. Ketika operator lapangan membuat kesalahan di level modus operandi atau metode” ungkapnya.

 Lebih lanjut Hendrajit pun mengungkapkan atas adanya peristiwa tersebut maka akan berdampak serta berimbas pada pucuk pimpinan.

“Imbasnya akan menyasar atasannya, yang berada dua tingkat di atasnya atau lebih. Apakah kejadian ini akan mengarah pada dicopotnya Kapolda Metro Jaya maupun Kepala Intelijen kepolisian? Kita lihat saja nanti,” paparnya. 

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid