Sementara itu, Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) menilai Indonesia perlu melakukan diversifikasi pasar ekspor untuk mengantisipasi dampak negatif perang dagang Amerika Serikat dan China.
Peneliti CIPS Assyifa Szami Ilman mengatakan diversifikasi pasar sangat diperlukan agar Indonesia tidak tergantung kepada China.
Ada baiknya Indonesia juga mulai merambah pasar lain yang tidak kalah potensial, misalnya Afrika dan negara Asia lainnya.
Sebagaimana diwartakan, Presiden Direktur PT Astra International Tbk, Prijono Sugiarto, meyakini bahwa potensi jumlah ekspor yang dimiliki Indonesia masih bisa jauh lebih besar dari realisasi jumlah ekspor Indonesia yang ada pada saat ini.
“Ekspor Indonesia hanya sekitar 170 miliar dolar AS per tahun, padahal ini masih bisa ditingkatkan,” kata Prijono dalam acara kunjungan lapangan ke Industri Kecil Menengah (IKM) Mitra Usaha Astra Ventura dan acara temu wicara di PT Sagateknindo Sejati di Cikarang, Jawa Barat, Selasa (16/10).
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid