Dorong Industri Otomotif EV, Kargo Targetkan 40.000 Kendaraan Listrik pada 2035
JAKARTA, Aktual.com — Kargo Technologies memperkuat langkah elektrifikasi di sektor logistik dengan memperkenalkan identitas visual baru dan meluncurkan program kemitraan berbasis kendaraan listrik (EV). Inisiatif ini menandai ekspansi besar-besaran penggunaan EV komersial di Indonesia, yang sekaligus mendorong pertumbuhan industri otomotif listrik nasional.
Perusahaan menargetkan operasional 500 unit EV pada 2025, 2.500 unit pada 2026, dan elektrifikasi 40.000 kendaraan logistik pada 2035—salah satu target terbesar di kawasan Asia Tenggara.
CEO Kargo Technologies, Tiger Fang, menilai peralihan ke EV akan mengubah standar operasional logistik sekaligus membuka pasar baru bagi industri otomotif listrik. “Kendaraan listrik memungkinkan logistik menjadi sistem terintegrasi yang dapat dianalisis dan terus ditingkatkan,” ujarnya, dalam keterangn tertulis dikuti, Jumat (05/12/2025)
Inisiatif ini menjadi fondasi pembangunan “Electrified Silk Road”, jaringan logistik berbasis AI yang menghubungkan Asia Tenggara, Tiongkok, dan Timur Tengah. Perluasan armada EV Kargo juga membuka peluang permintaan baru di industri otomotif, khususnya produsen kendaraan listrik komersial dan pemasok baterai.
Kargo menggandeng sejumlah klien besar, seperti SPX, Astro, Teleport, dan Modena, untuk mulai mengalihkan rute logistik mereka ke kendaraan listrik. Transisi ini diharapkan meningkatkan efisiensi operasional, menurunkan emisi, dan memperluas penetrasi kendaraan listrik di pasar otomotif Indonesia, terutama untuk segmen fleet dan niaga.
Ketua KADIN, Anindya Bakrie, menegaskan bahwa pelaku industri berperan penting dalam mendorong penguatan ekosistem EV nasional. “Sektor privat lah yang harus menerjemahkan kebijakan transisi energi menjadi armada nyata dan lapangan kerja nyata. Ekosistem logistik EV Indonesia menunjukkan kemampuan kita memimpin industri hijau sambil menciptakan pekerjaan berkualitas,” katanya.
Duta Besar RI untuk Tiongkok, Djauhari Oratmangun, menilai peningkatan investasi Tiongkok di sektor EV dan baterai akan memperkuat industri otomotif listrik Indonesia. “Kolaborasi ini memposisikan Indonesia sebagai mitra kunci dalam rantai pasok kendaraan listrik dan perdagangan yang lebih bersih di kawasan,” ujarnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka Permadhi

















