Jakarta, aktual.com – Perusahaan Gas Negara (PGN) sebagai subholding gas dari induk PT Pertamina (Persero) menyatakan kesiapannya untuk memasok gas bagi pembangkit listrik PT PLN (Persero).

Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN Syahrial Mukhtar mengatakan keputusan pemerintah untuk  memasok gas pembangkit merupakan langkah yang bagus. Hal ini akan mendorong percepatan program konversi BBM jenis diesel ke gas.

“Kami menilai ini sangat bagus. Ini akan bisa dijalankan dengan baik karena ada agregasi colume untuk 52 titik (pembangkit) dengan volume sekitar 166 juta standar kaki kubik (Mmscfd) yang nanti bisa disuplai gasnya dari LNG,” kata Syahrial di Jakarta, Jumat (27/12).

Ia mengatakan dengan agregasi model penugasan tersebut, kata dia, PGN akan dapat mengoptimalisasi supply chain atau rantai pasok gas dengan membuat model clustering di daerah-daerah timur yang terdapat pembangkit PLN.

Lebih lanjut, mantan Sekretaris Perusahaan Pertamina ini mengatakan PGN saat ini tengah berdiskusi dengan PLN dan juga kementerian terutama untuk mendapatkan pasokan gas alam cair (liquefied natural gas/LNG) yang nantinya bisa disalurkan dan didistribusikan melalui infrastruktur gas milik PGN.

“Jadi kami berharap dengan penugasan yang diberikan pada Pertamina (sebagai holding) dan agregasinya ini akan kami lakukan sebaik-baiknya,” jelas Syahrial.

Sebelumnya Pemerintah memberikan penugasan pada Pertamina untuk memasok dan membangun infrastruktur LNG Demi menjamin pembangkit listrik PLN.

Penugasan tersebut diatur dalam Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 13 Tahun 2020 tentang penugasan pelaksaan penyediaan pasokan dan pembangunan infrastruktur LNG, serta konversi penggunaan bahan bakar minyak (BBM) dengan LNG dalam penyediaan tenaga listrik.

Dalam Kepmen tersebut diatur bahwa Pertamina  wajib menyediaakan gas hasil regasifikasi LNG di plant gate dengan volume yang telah ditetapkan dalam Kepmen tersebut. Dalam lampiran Kepmen ini, volume total yang harus dipasok yakni 166,98 BBTUD atau MMscfd untuk 52 pembangkit dengan kapasitas listrik 1.697 mega watt (MW).

Artikel ini ditulis oleh:

Zaenal Arifin