Wakil Ketua DPD RI Nono Sampono yang didampingi Ketua Komite II DPDRI Parlindungan Purba, saat menerima delegasi Asosiasi Daerah Penghasil Migas (APDM), di Ruang Delegasi Pimpinan DPDRI, kamis (20/7)

Jakarta, Aktual.com – Persoalan dana bagi hasil daerah penghasil migas masih dirasa belum proporsional. Aspirasi itulah yang yang saat ini dikeluhkan oleh daerah penghasil migas.

Hal itu disampaikan Wakil Ketua DPD RI Nono Sampono yang didampingi Ketua Komite II DPDRI Parlindungan Purba, saat menerima delegasi Asosiasi Daerah Penghasil Migas (APDM), di Ruang Delegasi Pimpinan DPDRI, kamis (20/7).

Nono merasa prihatin karena daerah penghasil migas sebagian besar belum maju dalam pembangunan.

“Saya pikir pemerintah perlu tingkatkan perhatian pada kepentingan daerah, apa yang dikeluhkan daerah soal dana bagi hasil yang masih relatif kecil dibandingkan apa yang dihasilkan menjadi ironi, sehingga daerah jadi kurang maksimal melakukan pembangunan,” katanya.

Soal keterbukaan informasi dari pemerintah, menurut Nono harus turut diperbaiki, terutama menyangkut perhitungan dan realisasi penerimaan bagi hasil migas yang disampaikan lewat rapat antara Kementerian Keuangan dengan daerah penghasil sudah tidak dilaksanakan lagi sejak akhir tahun 2014.

“Ya saya pikir pemerintah juga harus tetap informatif dan transparan kepada daerah penghasil migas, karena dari laporan APDM itu rapat kordinasi terakhir soal estimasi dan realisasi terakhir dilakukan kemenkeu dan daerah penghasil migas pada tahun 2014.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby