Anggota Komisi X DPR RI Abdul Fikri Faqih. ANTARA/HO-Humas DPR RI.
Anggota Komisi X DPR RI Abdul Fikri Faqih. ANTARA/HO-Humas DPR RI.

Jakarta, aktual.com – Anggota Komisi X DPR RI Abdul Fikri Faqih mengajak masyarakat Indonesia untuk melestarikan bahasa daerah agar bahasa itu tidak hanya menjadi simbol, tetapi juga sumber inspirasi untuk melahirkan karya sastra yang bernilai.

“Bahasa daerah itu harus dirawat, dijadikan sumber inspirasi agar melahirkan karya sastra bernilai,” ujar Fikri dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa (2/9).

Sebagai masyarakat Tegal, Fikri mengaku kerap membeli buku-buku berbahasa Tegalan, seperti antologi puisi Tegalerin, cerita rakyat, atau novel. Meskipun begitu, dia juga menyoroti pentingnya bagi masyarakat untuk menguasai bahasa asing.

Hal tersebut dia sampaikan dalam acara Diseminasi Produk Pengembangan Kebahasaan dan Kesastraan yang digelar oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) di Tegal, Jawa Tengah.

Acara yang dihadiri oleh seniman, guru, novelis, dan pemerhati sastra dari Tegal, Slawi, dan Kabupaten Tegal itu bertujuan mengajak masyarakat untuk kembali merenungkan bahwa bahasa dan sastra adalah jantung kebudayaan.

Sebelumnya, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) Kemendikdasmen mengusulkan program bantuan untuk pelestari bahasa daerah pada tahun depan, mengingat sejumlah bahasa dalam kondisi kritis atau terancam punah.

“Bahkan, di tahun depan tidak hanya komunitas literasi, komunitas sastra, kita sedang mengajukan usulan anggaran dan program untuk bantuan pemerintah bagi pelestari bahasa daerah,” kata Kepala Badan Bahasa Kemendikdasmen, Hafidz Muksin.

Dia menjelaskan bahwa usulan bantuan para pelestari bahasa daerah itu perlu dilakukan mengingat dari 718 bahasa daerah yang ada di Indonesia, banyak yang berada dalam kondisi kritis atau hampir punah. Bahkan, lima diantaranya sudah punah karena tidak ada penuturnya lagi.

Dukungan dari pemerintah tersebut salah satunya karena ingin memberikan apresiasi kepada para pelestari bahasa daerah yang berkontribusi luar biasa dalam menjaga keberagaman bahasa daerah.

“Dengan demikian, mereka memperjuangkan pelestarian bahasa daerahnya. Jangan sampai begitu yang bersangkutan meninggal dunia, bahasanya ikut terkubur, sehingga tidak ada yang diwariskan kepada generasi berikutnya,” ujar dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain