Jakarta, Aktual.com — Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon mensinyalir tidak menutup kemungkinan akan terjadinya ‘rekayasa demokrasi’ dalam pelaksanaan pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak.

Hal ini menyusul revisi peraturan KPU (PKPU) yang hanya mengundur waktu pemilihan jika di suatu daerah hanya memiliki satu calon atau calon tunggal dalam pelaksanaan Pilkada.

“Adanya calon tunggal ini bisa terjadi adanya ‘rekayasa demokrasi’ dengan menghadirkan ‘calon boneka’ itu bisa jadi,” kata Fadli, di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (27/7).

Fadli menegaskan bahwa situasi ini membuat calon yang akan maju tentu akan mengakali agar pelaksanaan pilkada tetap berjalan, salah satunya dengan cara membuat rival boneka.

“Artinya mengakali sistem yang ada, jadi bukan dari masyarakat karena aturan main seperti itu calon dipaksa untuk mengakali situasi dengan membuat calon boneka,”

“Dan itu sangat mungkin terjadi, tetapi itu tidak melanggar hukum,” kata dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang