Jakarta, Aktual.co — Wakil Ketua Komisi X Ridwan Hisjam terus berupaya melakukan mediasi dari konflik PSSI dan Menpora akhir-akhir ini.
Salah satu upayanya yakni melakukan pertemuan-pertemuan dengan beberapa stakeholder sepak bola Indonesia untuk mengetahui duduk permasalahan yang sebenarnya.
“Saya melakukan upaya investigasi guna mengetahui permasalahan sebenarnya,” ujar Ridwan Hisjam kepada Aktual.co, Senin (27/4).
Dalam pendalaman investigasi itu, Ridwan menemukan bahwa kisruh antara PSSI dan Menpora adalah dampak dari konflik politik masa lalu antara Menpora dan Ketua Umum PSSI La Nyalla Mattaliti.
“Kisruh ini diawali karena konflik dualisme Persebaya. Dan Menpora Imam Nahrawi mempunyai janji politik agar menyelesaikan kisruh ini dengan memasukan kembali Persebaya yang dikomandoi Saleh Ismail Mukadar dan Gholid Ghoromah masuk ke Liga Super,” ucapnya.
Dan, sambungnya, hal itu ditengarai dengan tindakan BOPI melakukan banned terhadap Persebaya dibawah PT Mitar Inti Berlian dan Arema agar tak mengikuti kompetisi liga super musim ini.
“Kisruh di internal Arema sudah selesai. Tinggal Persebaya dan itu yang diharapkan Menpora untuk penuhi janji politiknya,” sergahnya.
Seperti diketahui, pada Oktober 2014 silam, pasca pelantikan Menteri Kabinet Kerja, Imam langsung melontarkan wacana agar Persebaya 1927 bisa kembali pentas di ISL musim 2015. Menurutnya, Persebaya 1927 berhak mengikuti kompetisi sepakbola kasta tertinggi di Indonesia itu, lantaran klub tersebut bukan terdegradasi, melainkan karena membelot ke Indonesia Premier League (IPL), saat terjadi dualisme liga pada 2010.
“Saya memastikan akan memberikan izin kepada Persebaya 1927 kembali pentas di ISL musim ini (2015). Klub ini tidak terdegradasi hanya saja membelot ke IPL,” tegas Imam saat konfrensi pers di salah satu tv swasta, Jumat (31/10).

Artikel ini ditulis oleh: