Jakarta, Aktual.co — Anggota Komisi VII DPR RI, Tony Wardoyo mengatakan, diluncurkannya buku “Menggugat Freeport” yang ditulis oleh Markus Huluk adalah aspirasi masyarakat Papua terhadap keberadaan PT Freeport Indonesia.
“Itu kan aspirasi yang belum terwakili dan belum dapat haknya,” kata Toni di Jakarta, Senin (9/3).
Yang pasti, sambungnya, PTFI sudah memberikan apa yang selama ini diminta oleh masyarakat Papua.
“Nanti akan ada laporan dari PTFI dengan apa yang sudah diberikan kepada masyarakat. PTFI sudah berikan CSR dan lain sebagainya,” katanya.
Ia menyebutkan, buku “Menggugat Freeport” tidak akan membatalkan rencana pembangunan smelter yang sudah disepakati antara pemerintah Papua dan PT Freeport Indonesia.
“Tidak ada pengaruh dengan pembangunan smelter,” kata politisi PDIP asal daerah pemilihan Papua itu.
Sementara itu, VP Corporate Communication PT Freeport Indonesia, Daisy Primayanti saat dihubungi, belum bisa sama sekali.
Artikel ini ditulis oleh: