Jakarta, Aktual.com – Wakil Ketua Komisi I DPR, Satya Widya Yudha mendesak Presiden Joko Widodo untuk tidak berdiam diri terkait pemindahan Kedutaan Besar (Kedubes) Amerika Serikat (AS) untuk Israel, dari Tel Aviv ke Yerusalem pada 14 Mei nanti, atau dua hari dari sekarang.
Satya berpendapat, pemerintah harus terus melakukan menarik dukungan dari negara lain untuk mempengaruhi kebijakan AS ini.
“Kita minta Indonesia bersama negara-negara lain yang mendukung untuk bisa mempengaruhi AS agar tidak melakukan tindakan yang menghambat proses penyelesaian konflik Israel dan Palestina,” ujar Satya pada Jumat (11/5) malam.
Satya mencontohkan, forum internasional yang dapat dimanfaatkan oleh pemerintah untuk mendorong negara-negara lain guna menekan AS dan membela Palestina. Bahkan, tegasnya, Jokowi harus dapat meraih dukungan dari negara-negara maju seperti China, Rusia dan Prancis.
“Konkritnya Presiden (Jokowi) yang harus memperjuangkan posisi Indonesia tersebut di atas dalam berbagai forum international, termasuk G20 untuk mendapatkan dukungan dari negara-negara maju khususnya yang mempunyai hak veto seperti China, Rusia dan Prancis,” jelasnya.
“Bentuk bela Palestina harus dengan cara cerdik seperti yang saya sampaikan dengan mempengaruhi negara-negara lain yang sejalan,” kata politikus Golkar ini.
Sementara itu, Ketua Komisi I DPR Abdul Kharis mengaku mendukung kegiatan aksi damai untuk Kemerdekaan Palestina. Politikus PKS ini merasa optimis tidak akan berdampak negatif bagi Indonesia karena memang dikenal sebagai penganut politik bebas aktif.
“Indonesia itu menganut politik bebas aktif dan jelas kita juga dorong selain aksi damai juga Desember tahun lalu bersama 128 Anggota Majelis Umum PBB kita tolak rencana AS buka dubes di Yerusalem, kita juga dorong OKI dan semua negara yang mendukung kemerdekaan Palestina,” tegas Kharis.
Artikel ini ditulis oleh:
Teuku Wildan