Jakarta, Aktual.com — Walaupun masa kontrak PT Freeport Indonesia akan berakhir tahun 2021 untuk mengeksploitasi tambang di Tembaga Pura Papua, namun Anggota DPR-RI dari komisi VII yang juga sebagai tokoh senior partai Golkar, Fadel Muhammad, mendorong pemerintah untuk tetap melakukan divestasi saham Freeport.

Menurutnya, supaya tidak menjadi persoalan dan rebutan, saham tersebut harus diambil oleh BUMN, kalau menyangkut hambatan BUMN mengenai kemampuan keuangan, pemerintah bisa mencari solusi keuangan tersebut.

“Harus ada divestasi, berikan ke negara, ke BUMN saja,” katanya di kantor Ditjen Minerba jln supomo, Jakarta. Senin (1/2).

Seperti yang telah diketahu bahwa pihak Freeport telah mengirim surat penawaran Divestasi 10,64 persen saham Kepada Kementerian ESDM tertanggal Rabu, (13/1)

Dalam kalkulasinya, nilai 100 persen saham PT Freeport Indonesia diklaim mencapai USD16,2 atau setara Rp225,18 triliun dengan kurs Rp13,900. Dengan demikian, harga dari 10,64 persen saham sebesar USD1,7 miliar atau setara dengan Rp23,63 triliun.

Director and Executive Vice President Freeport Indonesia Clementino Lamury telah menjelaskan bahwasanya penawaran yang diajukan oleh Freeport berdasarkan perhitungan dengan memasukkan asumsi perpanjangan operasi yang akan didapat Freeport setelah 2021.

Selain itu, dia juga telah menghitung investasi yang telah dikeluarkan Freeport sebesar USD4,3 miliar untuk tambang bawah tanah (underground mining), serta rencana investasi yang akan dikeluarkan dari saat ini hingga berakhir kontrak pada 2021.

Namun hingga saat ini penawaran divestasi tersebut belum mendapat tanggapan dari pemerintah, pemerintah masih keberatan atas harga tersebut.

Kendati demikian Menteri BUMN Rini Soemarno pernah mengungkapkan bahwa dirinya tertarik untuk melakukan divestasi dengan mendorong PT ANTAM dan Inalum.

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta
Eka