Jakarta, Aktual.com – Anggota Komisi I DPR, Tantowi Yahya menilai era digitalisasi media yang akan berkembang, menjadi tantangan bagi komisioner Komisi Penyiaran Indonesia periode 2016-2019, sehingga dibutuhkan sumber daya manusia yang memadai.
“Tantangan di era digitalisasi memang kompleks karena hampir tidak ada batas sehingga itu tantangan (Komisioner KPI periode 2016-2019),” kata Tantowi di Gedung Nusantara II, Jakarta, Senin (18/7).
Dia menilai di era digitalisasi, persaingan media semakin terbuka sehingga akan sulit untuk memproteksi kepentingan masyarakat. Menurut dia, KPI harus menjaganya sehingga dibutuhkan SDM dan dukungan peralatan yang baik.
“UU Penyiaran saat ini sedang direvisi, esensi utama dari penyiaran adalah digitalisasi, era meninggalkan analog ke digital,” ujarnya.
Tantowi mengatakan, komisoner KPI kedepan seharusnya bukan seorang yang hanya mencari pekerjaan saja.
Menurut dia, para komisioner KPI kedepan harus mengabdi kepada masyarakat sesuai kultur dan ideologi bangsa Indonesia.
“Jangan sampai mereka bekerja hanya mencari pekerjaan karena idealnya mereka adalah tokoh yang sudah selesai dengan dirinya,” ujarnya.
Politisi Partai Golkar itu menilai, komisioner KPI harus meningkatkan kualitas isi penyiaran dan peran penyiaran dapat sesuai agenda pemerintah yaitu mencerdaskan bangsa.
Menurut dia, sembilan komisioner KPI harus punya integritas tinggi dalam menjalankan UU Penyiaran dan aspirasi masyarakat.
27 calon Sebelumnya, Komisi I DPR mulai Senin hingga Selasa (18-19 Juli) melakukan uji kelayakan dan kepatutan terhadap 27 calon komisioner Komisi Penyiaran Indonesia, untuk memilih sembilan orang.
“Hari ini Komisi I DPR melakukan uji kelayakan calon komisioner KPI sebanyak 27 orang, untuk hari ini 15 orang lalu besok (Selasa, 19/7) sebanyak 12 orang,” kata Wakil Ketua Komisi I DPR, TB Hasanuddin di Gedung Nusantara II, Jakarta, Senin.
Dia menjelaskan untuk hari ini dibagi tiga sesi yaitu sesi pertama pukul 10.30-14.00 WIB, sesi kedua 14.00-17.00, dan sesi ketiga dari pukul 18.30-21.30 WIB.
Menurut dia, masing-masing sesi tersebut akan menguji lima orang calon komisioner KPI.
“Setelah semua selesai lalu diambil keputusan melalui penilaian tiap-tiap anggota lalu siapa saja yang dipilih mereka kemudian dibacakan (dalam rapat Komisi I DPR),” ujarnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara
Arbie Marwan