Jakarta, Aktual.com – Ketua Komisi IX DPR RI Dede Yusuf Macan Effendi meminta Badan Pengawasan Obat dan Makanan segera melakukan inspeksi mendadak dan “sweeping” atas informasi adanya temuan takjil berbahan pengawet boraks di Padang, Sumatera Barat.

“Pertama, BPOM harus bergerak cepat memastikan akurasi informasi tersebut jangan simpang siur seperti isu beras plastik,” katanya dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Rabu (24/6).

Kedua menurut dia, jika sudah dipastikan mengandung boraks, baru lakukan operasi karena masih awal Ramadan dan belum banyak yang mengonsumsinya.

Menurut Dede, dalam kondisi perekonomian yang lesu saat ini, yaitu daya beli masyarakat menurun, sering kali ada oknum pedagang yang menghindari kerugian.

“Oknum itu biasanya menggunakan bahan pengawet dalam produk yang dijualnya supaya lebih tahan lama dan menghasilkan keuntungan,” ujarnya.

Dia menjelaskan selain menggunakan boraks, masih ada juga pedagang menggunakan zat pewarna berbahaya untuk berbagai bahan kudapan puasa seperti kolangkaling, rumput laut dan agar-agar.

Dia menilai fenomena masih adanya makanan tidak sehat, mencerminkan kurangnya sosialisasi dan pendampingan pemerintah terhadap masyarakat, baik pembeli maupun penjual.

“Karena itu terhadap para pedagang kecil yang seperti itu, BPOM jangan hanya sebatas menyita produk, melainkan harus melakukan sosialisasi dan pembinaan berkelanjutan,” katanya.

Menurut dia, bagaimanapun tidak hanya masyarakat yang harus diselamatkan dari makanan berbahaya, namun para pedagang kecil harus diadvokasi dengan sosialisasi dan penyuluhan terus menerus.

Politisi Partai Demokrat itu menegaskan BPOM jangan cuma jadi pemadam kebakaran yang bertindak setelah kejadian.

Artikel ini ditulis oleh: