Holding BUMN (Foto: Nelson/Aktual.com)
Holding BUMN (Foto: Nelson/Aktual.com)

Jakarta, Aktual.com – Anggota Komisi VI DPR RI, Idris Laena mendorong agar pemerintah melakukan holdingisasi kepada BUMN-BUMN yang bergerak dibidang konstruksi. Alasannya, agar program pembangunan pemerintah dapat berjalan dengan efektif.

“Saya lihat dengan holdingisasi BUMN yang bergerak di sektor jasa konstruksi menarik karena kekuatan mereka melakukan pembangunan akan lebih meningkat,” ujar Idris di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (27/11).

Menurutnya, dibandingkan holdingisasi terhadap BUMN tambang, holdingisasi terhadap BUMN jasa konstruksi jauh lebih penting.

“Kalau holding BUMN sektor energi masih perlu pertimbangan. Sebab energi kita masih mengahadapi saingan dari luar. Jadi kalau pun di Holding akan menghadapi kendala dari negara lain. Kalau holding energi harus perlu kajian. Sedangkan holding BUMN konstruksi akan jadi menarik karena saat mereka melakukan pembangunan saat di holding pasti akan lebih kuat,” kata Politisi Golkar itu.

Diketahui, ada sejumlah perusahaan plat merah yang konsen bergerak di bidang jasa konstruksi diantaranya yaitu PT. Wijaya Karya. Tbk. PT. Hutama Karya. Tbk. PT. Waskita Karya.

Di dalam holding BUMN konstruksi tersebut nantinya dipimpin oleh PT Hutama Karya (Persero). Hutama Karya dipilih menjadi induk dari holding BUMN konstruksi karena seluruh sahamnya masih dimiliki pemerintah. Hutama Karya nantinya memimpin BUMN konstruksi lainnya, antara lain PT Jasa Marga (Persero) Tbk, PT Waskita Karya (Persero) Tbk, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, PT Indra Karya (Persero), dan PT Yodya Karya (Persero).

(Reporter: Nailin)

Artikel ini ditulis oleh:

Eka