Anggota Komisi XI DPR RI Heri Gunawan menilai Perppu No.1/2017 tentang Akses Informasi Keuangan untuk Kepentingan Perpajakan, dinilai tumpeng tindih dan sangat rawan penyelewengan. (ilustrasi/aktual.com)

Jakarta, Aktual.com – Setiap komponen hutang berupa pinjaman memiliki pengaruh yang negatif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi.

Demikian disampaikan Anggota Komisi XI DPR RI Heri Gunawan saat menanggapi terkait hutang pemerintahan Jokowi yang hampir mencapai sebesar Rp4.000 triliun atau mencapai dua kali lipat dari APBN 2018 nanti.

“Jika dianalisis lebih dalam, komponen hutang berupa pinjaman memiliki pengaruh yang negatif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi,” kata Heri saat dihubungi, di Jakarta, Jumat (22/9).

Ia mengatakan bahwa, secara nyata itu dapat dilihat pada depresiasi nilai tukar riil akibat masuknya pinjaman pemerintah yang berasal dari luar negeri.

Hal ini kemudian, sambung Heri, menyebabkan daya saing produk domestik melemah dan menekan ekspor bersih Indonesia yang pada akhirnya menghambat pertumbuhan ekonomi.

“Untuk diketahui, nilai ekspor Indonesia relatif stagnan,” ujar dia.

Masih dikatakan dia, dari pengalaman yang ada, angka defisit seringkali melenceng dari target sebagaimana yang terjadi pada APBN-Perubahan Tahun Anggaran 2016 yang lalu.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby