Jakarta, Aktual.com – Wakil Ketua DPR-RI, Fahri Hamzah mengingatkan Presiden Jokowi agar tidak larut dalam kenikmatan jabatan hingga melupakan hal mendasar tugasnya selaku presiden, yaitu berdiri untuk membela dan memberikan perlindungan bagi rakyat dengan memastikan tegaknya hukum dalam bernegara.
Untuk itu, sudah semestinya jika seorang presiden mendengar keluh kesah rakyat yang kemudian ditampung dan dicarikan solusi. Hal ini sebenarnya juga merupakan janji kampanye Jokowi, sehingga kemudian membuat rakyat menitipkan kepercayaan sebagai mandat untuk menjadi seorang presiden.
Namun realisasinya memang diluar dugaan, disaat rakyat sedang membutuhkan hadirnya seorang pemimpin, ternyata Jokowi tidak bersedia menemui jutaan rakyat dan malah menyerang balik secara psikologis dengan memamerkan kekuatan pasukan perang.
“Saat rakyat datang untuk menyatakan keluh kesah, malah Presidennya yang tidak mau menerima. Katanya dia mau menjadi pendengar yang baik saat kampanye, kan kuping yang sama masih nempel di kuping dia juga,” kesalnya kepada Jokowi, Minggu (14/11).
Oleh karenanya dia meminta presiden untuk tidak mengistimewahkan diri dan menyinggung perasaan rakyat. Ada baiknya ujar Fari, Presiden Jokowi berlaku rendah hati terhadap rakyat.
“Dengar dong orang protes, mau marah pun rakyat tu pantas marah, kita ini pejabat publik, digaji pake uang rakyat. Jadi dimaki rakyat pun harusnya kita itu siap. Kita ini digaji dan difasilitasi rakyat, emang kita ini siapa? jadi jangan mengistimewahkan diri secara berlebihan,” tandasnya.
Dadangsah Dapunta
Artikel ini ditulis oleh:
Dadangsah Dapunta
Arbie Marwan