Jakarta, Aktual.co —Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah, menilai Presiden Joko Widodo atau Jokowi belum tahu betul ‘abjad’ kerja pemerintahan.
Politisi PKS tersebut tidak merinci tentang ketidaktahuan Presiden Jokowi terhadap abjad pemerintahan, kecuali menunjuk cara kerja orang nomor satu di republik ini.
Sebagai contoh, blusukan menemui masyarakat dengan alasan mau menyerap dan mendengar langsung aspirasi atau keluhan rakyatnya yang berjumlah ratusan jiwa, tersebar dimana-mana.
“Saya kira masyarakat tidak terlalu penting bertemu dengan presidennya. Yang terpenting bagaimana parmasalahan yang mereka hadapi teratasi secara nyata, bukan cuma janji atau akan,” kata Fahri, di Kalimantan Selatan, Sabtu (29/11).
Menurut dia, Presiden Jokowi tidak perlu terlalu banyak jalan-jalan (blusukan) dengan alasan menemui rakyat dan mau mendengat langsung keluhan atau sapirasi mereka.
Sebab, kalau berbicara mengenai permasalahan rakyat, pada masa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY sudah teragendakan, tinggal membuka catatan-catatan itu dan menindaklanjuti.
“Karena permasalahan rakyat Indonesia masih banyak yang belum terselesaikan atau teratasi secara tuntas, antara lain masalah infrastruktur, serta pendapatan dan kesejahteraan keluarga mereka,” tandasnya.
Oleh sebab itu, Jokowi bersama kabinetnya diminta lebih mengintensifkan kerja dengan berpedoman pada agenda pemerintahan sebelumnya.
Artikel ini ditulis oleh: