Jakarta, Aktual.com — Anggota Komisi XI DPR RI Willgo Zainar meminta pemerintah untuk mempertimbangkan rencana utang baru melalui penerbitan obligasi valas maupun menambah pinjaman luar negeri agar tidak membebani porsi utang Indonesia.
“Pinjaman dalam valas semakin menambah utang luar negeri dan beban rupiah yang sedang terpuruk,” katanya di Jakarta, ditulis Kamis (9/7).
Untuk itu, Willgo menyambut baik rencana pemerintah untuk mengkaji ulang penerbitan obligasi berdenominasi Euro (Euro Bond), karena kondisinya saat ini belum memadai ditengah depresiasi nilai kurs rupiah.
“Mata uang Euro tengah mendapat tekanan, sehingga surat utang itu tidak ada nilainya lagi dan akhirnya nilai tukar Euro akan terus melemah,” ujarnya.
Selain itu, kata Willgo, pemerintah juga harus mengkaji secara serius rencana Kementerian BUMN untuk menambah pinjaman ke lembaga keuangan Tiongkok hingga 50 miliar dolar AS untuk pembiayaan infrastruktur.
“Jika pun pinjaman terpaksa dilakukan, maka pinjaman harus dilakukan G to G (antarpemerintah) dan bukan C to C,” ujar Anggota Fraksi Partai Gerindra ini.
Terkait dampak krisis Yunani kepada Indonesia, Willgo mengakui efeknya akan kecil kepada perekonomian Indonesia. Namun, krisis gagal bayar utang itu bisa menekan bursa saham dan kurs rupiah terhadap dolar AS.
“Kejatuhan ekonomi Yunani akan mengganggu psikologis investor terhadap Euro. Hal ini akan membuat dolar Amerika Serikat semakin menguat terhadap seluruh mata uang di dunia, tak terkecuali rupiah,” jelasnya.
Selain itu, kondisi itu diperparah dengan kelesuan ekonomi yang dialami Tiongkok, sehingga hanya Jepang dan Amerika Serikat yang dianggap sebagai “safe haven country” atau negara yang stabil perekonomiannya saat ini.
“Investor akan memilih negara yang mempunyai kondisi ekonomi terjaga dan tahan krisis, sehingga negara berkembang (emerging market) seperti kita harus mewaspadai dampak tersebut,” kata Willgo.
Ia juga mengingatkan, pelemahan rupiah saat ini harus segera diantisipasi pemerintah dan Bank Indonesia, sehingga utang tidak semakin membesar. Hingga Mei lalu, total utang pemerintah mencapai kisaran Rp2.843 triliun
Artikel ini ditulis oleh:
Eka