Jakarta, Aktual.co — Anggota komisi XI Muhammad Misbakhun mengatakan suntikan Penyertaan Modal Negara (PMN) kepada BUMN perlu persiapan rencana bisnis. Persiapan itu dimaksudkan agar dapat menguji kinerja PMN.

“Rencana bisnisnya harus disiapkan dengan baik. Kalau bisnis plan-nya disiapkan dengan baik, DPR bisa menguji cara kerja mereka, dan kita bisa mengukur dari itu,” kata Misbakhun di DPR, Jakarta, Rabu (21/1).

Misbakhun mengatakan untuk melakukan ekspansi, Pemerintah perlu dana Rp290 triliun. Pemerintah butuh dukungan BUMN sebagai pelaksana proyeknya supaya tidak jatuh pada pihak swasta yang tidak jelas asal muasalnya.

Menurutnya, PMN ini sangat realislitis sekali rasionalitasnya dalam penyertaan modal negara. Diharapkan penyertaan modal dapat memperkuat struktur modal BUMN padat karya. Selain itu, PMN bisa mendukung ekspansi Pemerintah dalam pembiayaan infrastruktur dalam kaitannya untuk pembangunan pelabuhan dengan membangun jalan masuk ke pelabuhan dan membangun dok kapal dan lain-lainnya.

“Nah ini kan mereka membutuhkan kekuatan modal supaya mereka bisa menjalankan proyeknya dan kita memang harus mengetahui bisnis plan-nya seperti apa. Permodalan ini juga diperlukan Pemerintah untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang selama ini jadi kendala dibidang permodalan,” kata Misbakhun.

Politisi Partai Golkar ini juga menambahkan, program ini bagus untuk menaikkan belanja modal dan mendukung kinerja BUMN dan tugas BUMN dalam mengerjakan proyek Pemerintah agar selesai lebih cepat yang membutuhkan modal besar.

“Namun kita tidak begitu saja menyetujui, kita perlu kritisi dulu cara kerja PMN itu,” tutup Misbakhun.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka