Jakarta, Aktual.co — Komisi VII DPR RI telah menerima usulan Pemerintah untuk menurunkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar menjadi Rp6.200 per liter dari Rp6.400 per liter.

Perlu diketahui, kemarin dalam rapat kerjanya bersama Kementerian ESDM, Komisi VII DPR RI mendesak Pemerintah agar segera menurunkan harga BBM jenis solar menjadi Rp6.000 per liter.

Dalam lanjutan rapat hari ini, Rabu (4/2), Menteri ESDM Sudirman Said mengatakan, usulan penurunan harga telah didiskusikan ke Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menko Bidang Perekonomian, Menteri Keuangan, dan Menteri BUMN.

“Dari hasil itu izinkan kami sampaikan hitung-hitungan yang kami prediksi sudah mulai dinamis,” ujar Sudirman dalam rapat di gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (4/2).

Sudirman menambahkan, per hari ini harga MOPS sudah menunjukkan rebound meski besaran ini tak bisa dikatakan akan mengalami kenaikan cukup signifikan.

“Betul bisa saja kita menuju harga Rp6.000 per liter tapi dengan konsekuensi-konsekuensi. Harus diingat juga, kewenangan penentuan harga BBM adalah eksekutif yaitu Pemerintah. Komisi VII mungkin mendorong tinjau kembali sesuai harga pasar tapi teknis pelaksanaan tetap Pemerintah,” ucapnya.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Dwi Soetjipto mengusulkan besaran penurunan solar subsidi berada di harga Rp6.200 per liter.

Dikatakannya, hitungan itu telah berdasarkan MOPS rata-rata 25 Desember 2014 sampai 24 Januari 2015 sebesar US$63,74 per barel, dengan kurs 25 Desember 2014 sampai 16 Januari 2015 Rp12.507 per US$.

“Kami dapat sampaikan harga yang diusulkan sebesar Rp6.200 per liter. Itu semua berdasarkan hitung-hitungan yang kami pakai,” tuturnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka