Jakarta, Aktual.com – Kebijakan utang luar negeri Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang hampir mencapai Rp4000 triliun dinilai dapat membahayakan neraca keuangan Indonesia.
Demikian disampaikan Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon kepada aktual.com, di Jakarta, Kamis (28/9).
“Ya tentu, akan membahayakan neraca keuangan kita ke depan nantinya, apalagi kalau sudah melawati batas toleransi defisit sebesar 3 persen, saya kira akan snagat membebani kita dan bisa apalagi kalau utang itu di fault (gagal bayar) dan bercampur dengan utang swasta itu sangat membahayakan,” kata Fadli.
Menurut dia, jika pemerintah tidak hati-hati dalam mengelola utang, sebab banyak negara yang terlibat dengan utang mengalami krisis, tidak terkecuali bagaimana Indonesia pada tahun 1997-1998 yang mengalami gagal bayar terhadap utang-utang yang dilakukan pemerintahan ketika itu.
“Banyak krisis di negara-negara dalam sejarahnya selalu terkait dengan persoalan utang itu,” ujar dia.
Bahkan, masih kata dia, bila kemudian pemerintahan rezim ini gagal bayar seperti yang dikhawatirkan sejumlah pihak, baik lantaran sumber pendapatan negara yang trennya masih lemah saat ini, sangat mungkin akan menjadi warisan pahit bagi anak cucu nantinya.
“Ini akan menajdi beban warisan ke depannya, bagi anak cucu kta, jadi harusnya pemnerintah membebaskan kita (warga negara) dari lilitan utang, karena bisa menjadi jebakan dan alat imprialisme,”sebut politikus Gerindra itu.
Artikel ini ditulis oleh:
Nebby