Jakarta, Aktual.co — Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Ridwan Hisjam menegaskan gonta ganti kurikulum pendidikan tidak baik bagi perkembangan dunia pendidikan di Indonesia. Hal itulah yang menurut dia, membuat sistem pendidikan menjadi amburadul. Imbasnya, siswa makin bingung.
“Seharusnya, setiap ganti menteri jangan selalu ganti kurikulum, itu sangat tidak bagus,” kata Ridwan Hisjam, Minggu (4/1) di Malang, Jawa Timur
Paradigma pendidikan, selama ini hanya berorientasi pasar, bukan pada peningkatan kualitas sumber daya manusia. Padahal, paradigma dan filosofi pendidikan berada pada kurikulum yang akan berpengaruh kepada output siswa.
“Yang menjadi pertanyaan adalah output siswa, kita sedang MEA, kalau output kita tidak mumpuni dalam dunia pendidikan kita akan kalah dengan negara Asean lainnya,” paparnya.
Menurutnya MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) tidak hanya berbicara mengenai persaingan di bidang ekonomi, melainkan di bidang pendidikan yang menelurkan SDM handal.
“Kalau gonta ganti kurikulum dimana kita mau menyiapkan SDM yang handal, padahal MEA didepan mata,” imbuhnya.
Pihak DPR RI utamanya Komisi X saat ini tidak bisa berbuat apa-apa untuk memberi masukkan kepada eksekutif karena larangan menteri bertemu dengan legislatif.
“Saya selama ini tidak pernah bertemu menteri yang baru, bagaimana mau mengontrol pemerintah untuk hadapi MEA,” sesal dia
Artikel ini ditulis oleh:
Nebby