Jakarta, Aktual.com — Polemik rencana pemerintah untuk merealisasikan mega proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung terus menuai kontroversi dari berbagai pihak.
Anggota DPR RI dari Komisi VI, Refrizal mengungkapkan, mega proyek kereta cepat Jakarta-Bandung belum layak dibangun dan direalisasikan. Pasalnya, selain karena masih ada alternatif jalan tol Cipularang, jalan umum lainya, juga karena proyek ini belum dibutuhkan oleh rakyat Indonesia.
“Proyek ini belum prioritas diwujudkan, belum dibutuhkan oleh rakyat,mestinya dipakai untuk kepentingan dan atau pembangunan infrastruktur ke daerah lain,” kata Refrizal di acara Talkshow Polemik Kereta Api Cepat, di Warung Daun, Jakarta, Sabtu (23/1).
Politikus PKS ini menuturkan, jika dirinya pernah mengirimkan surat terbuka ke Presiden Jokowi untuk menghentikan pembahasan mengenai mega proyek kereta api cepat tersebut. Namun ternyata Presiden Jokowi hanya mengindahkan sementara saja.
“Tiba-tiba justru menunjuk China sebagai pelaksana yang kemudian justru diprotes oleh Jepang,” ujarnya.
Refrizal mengungkapkan, jika dibandingkan jalur Jakarta-Bandung, masyarakat dan rakyat Indonesia lebih membutuhkan kereta cepat jalur Jakarta-Surabaya.
“Itu lebih baik, jarak Jakarta-Surabaya selama ini masih ditempuh dengan jarak cukup lama,” ungkapnya.
Mestinya, lanjut Refrizal, pemerintah dalam melakukan pembangunan lebih memprioritaskan keuntungan negara dan rakyat.
“Apa pun pembangunan di tanah air, negara ini harus untung, rakyat harus untung, ke Bandung belum prioritas bagi rakyat, masalahnya bukan jarak Jakarta-Bandung. Tetapi kota Bandungnya yang macet, mestinya kota Bandung dulu yang ditata ketidakmacetannya,” tutup Refrizal.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka