Jakarta, Aktual.com – Ketua Komisi I DPR Abdul Kharis Almasyhari meminta Kementerian Luar Negeri untuk memastikan keselamatan dua mahasiswi yang ditangkap kepolisian Turki karena diduga terlibat dengan kelompok terlarang, Fethullah Gulen.
Menurut dia, keluarga di Indonesia juga harus terus dikabarkan terkait kondisi keduanya. Kharis juga meminta Pemerintah Indonesia agar melakukan komunikasi dan pendampingan intensif.
“Diplomasi ke turki untuk membebaskan dua mahasiswa tersebut diperlukan,” ujar Abdul Kharis di Jakarta, Senin (22/8).
Terlepas dari itu, Kharis mengimbau agar semua mahasiswa di luar negeri untuk tidak terlibat politik praktis di negara tempat mereka belajar dan tinggal. Hal ini penting guna menghindari kejadian serupa.
“Kita berharap mahasiswa fokus studi saja,” pungkas Politikus PKS itu.
Diketahui, Kementerian Luar Negeri Indonesia telah memanggil perwakilan dari Kedutaan Besar Turki untuk Indonesia, Sabtu (20/8). Kemlu menyampaikan kekhawatiran terkait mahasiswi Indonesia yang sedang diperiksa kepolisian Turki karena diduga terlibat dengan kelompok Fethullah Gulen.
Menurut informasi sebelumnya, dua mahasiswa Indonesia yang ditangkap berinisial DP dan YU. DP berasal dari Demak dan YU dari Daerah Istimewa Aceh. Keduanya ditangkap pada 15 Juli karena sedang berada di satu rumah yang dikelola Yayasan Gulen.
Keduanya mengaku tinggal di sana. YU dan DP adalah penerima beasiswa dari sebuah lembaga swadaya masyarakat Turki, Pacific Countries Social and Economic Solidarity Association (PASIAD). LSM ini terkait dengan Gulen yang dituding otoritas Turki berada di balik kudeta gagal pada Juli lalu.
*Nailin
Artikel ini ditulis oleh: