Tim SAR mengevakuasi korban KM Marina Baru 2 B di Perairan Pakue, Teluk Bone, Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara, Kamis (24/12). Hari ke enam pencarian korban KM Marina Baru 2B, Tim SAR dibantu nelayan berhasil mengevakuasi 40 orang dengan Total evakuasi 103 orang, 28 korban selamat dan 75 korban meninggal dunia. ANTARA FOTO/Sahrul Manda Tikupadang/nz/15

Jakarta, Aktual.com — Anggota DPR RI dari Partai Gerindra daerah pemilihan Sulawesi Tenggara, Haerul Saleh, meminta kepada tim komite nasional kecelakaan transportasi (KNKT) untuk melakukan penyelidikan terkait musibah tenggelamnya KM Marina Baru 2B diperairan Siwa, Sabtu (19/12). Dengan turunnya tim dari KNKT bisa mengetahui penyebab terjadinya musibah itu yang merenggut korban jiwa.

“KNKT memang harus turun melakukan penyelidikan agar bisa diketahui penyebab terjadinya musibah tenggelamnya kapal cepat dari Kolaka-Siwa itu,” katanya saat ditemui usai melayat ke rumah duka salah satu korban meninggal KM Marina di Kolaka, Sabtu (26/12).

Sesuai dengan undang-undan, kata politisi Gerindra itu, KNKT memang harus melakukan investigasi dan penyelidikan karena merupakan kewajiban jika terjadi kecelakaan transportasi.

“Sampai sekarang saya juga belum melihat adanya tim KNKT yang turun ke lapangan,” ungkapnya.

Meskipun demikian, kata Haerul, dirinya memberikan apresiasi terhadap tim SAR gabungan yang sudah bekerja selama seminggu melakukan pencarian korban baik yang selamat maupun yang sudah meninggal.

“Kami memberikan apresiasi kepada tim SAR gabungan yang sudah bekerja di lapangan,” jelas Harrul Saleh.

Berdasarkan manifes, jumlah penumpang kapal tersebut saat bertolak dari Pelabuhan Kolaka Sultra menuju pelabuhan Siwa Sulsel sebanyak 118 orang yang terdiri 106 penumpang umum, 10 anak buah kapal, dan dua penjaga kantin kapal.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka