Jakarta, Aktual.co — Anggota Komisi I, TB Hasanudin menyayangkan jatuhnya pesawat jet F-16 dan meminta pemerintah melakukan pemeriksaan ketat terhadap semua pesawat jet F-16 yang dihibahkan dari Amerika Serikat (AS).
Dirinya menduga banyak pesawat yang sudah tidak layak terbang.
DPR dan Pemerintah pernah menyepakati pembelian enam pesawat jet F-16 model terbaru dengan teknologi tercanggih, lengkap dengan semua persenjataan. Namun, disayangkan pemerintah mengambil kebijakan sendiri dengan membeli pesawat bekas.
“Saya lihat pesawat itu ekornya itu nomor baru, berarti ini F-16 pengadaan yang terbaru. Pengadaan yang terbaru itu dulu, kami tolak mati-matian karena sesungguhnya dalam renstra itu mau beli enam buah pesawat full seharga 650 juta US yang baru. F-16 blok 60 itu tercanggih,” ujar TB di DPR, Jakarta, Kamis (15/4).
“Tapi kepala staf tiba-tiba berganti, kebijakan berganti juga. Waktu itu, kepala stafnya Pak Imam tidak setuju membeli yang baru dengan alasan hanya dapat sedikit, mendingan membeli yang bekas. Itu sebanyak 24 atas saran rekanan,” lanjutnya.
Menurutnya, pada waktu itu DPR sudah mati-matian sarankan membeli pesawat yang canggih dan punya daya tangkal yang tinggi, serta memiliki efek determ yang tinggi yaitu F-16 blok 60.
“Di wilayah Asia pun blok 60 itu yang paling bagus. Dapat 6 biji dengan persenjataan. Tapi kalau tanpa senjata, bisa delapan biji. Tapi yang dipilih malah yang bekas,” katanya.
TB menuturkan, pembelian yang diduga penghematan oleh pemerintah ternyata salah.
“ternyata 24 itu nggak cukup 65 juta US dollar. Naik menggelembung jadi 800 juta US. Karena sudah kontrak maka terpaksa bayar itu.
Berdasarkan hasil penelusuran Komisi I, pesawat itu sudah tergeletak di Gurun Arizona dan terlihat meragukan. “Disana, diambil dua, tiga, dikanibal jadi satu, lalu disiapkan. Lalu, itu bekas pesawat patroli milik pasukan dalam negeri, national security, atau national defence, bukan pasukan tempur keluar,” tambahnya.
Seperti diketahui, diketahui sebuah pesawat jet tempur F-16 milik TNI Angkatan Udara dengan nomor penerbangan TS-1643 yang diterbangkan pilot Letnan Kolonel Penerbang Firman, dengan tail number TS-1643, terbakar pada pukul 08.20 wib, di Lanud Halim Perdanakusuma.
Artikel ini ditulis oleh:

















