Namun sebagian di antara mereka tidak mengindahkan seruan dari pemimpin demonstran untuk menjauh dari pagar pembatas.

Pihak militer mengatakan bahwa beberapa di antara korban, telah menembakkan senjata api ke arah tentara, menggelindingkan ban roda yang terbakar, dan melempar batu serta bom molotov ke arah perbatasan.

“Penggunaan amunisi mematikan harus menjadi bagian dari investigasi yang independen dan transparan,” kata Mogherini dalam pernyataan tertulis pada Sabtu (31/3).

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid