Simulasi penyelamatan dari bencana. (FOTO ANTARA/HO)

Jakarta, aktual.com – Wakil Ketua Komisi V DPR RI Andi Iwan Darmawan Aras meminta pemerintah meningkatkan infrastruktur mitigasi kebencanaan demi menjaga keselamatan masyarakat di tengah cuaca ekstrem yang melanda sejumlah daerah di Tanah Air saat ini.

“Kondisi alam belakangan ini semakin tidak menentu, sehingga negara dituntut lebih responsif dan tanggap dalam menghadapi potensi bencana alam yang dapat terjadi kapan saja. Selain upaya mitigasi, kita harapkan ada antisipasi dari sisi infrastruktur kebencanaan,” ujar Iwan, seperti dikutip dari keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat (13/12).

Infrastruktur mitigasi kebencanaan itu, kata dia, meliputi bangunan vital, fasilitas umum, sistem angkutan umum, telekomunikasi, dan sistem tenaga listrik yang dirancang untuk menahan dampak bencana alam.

Iwan mengatakan pemerintah harus memprioritaskan kebutuhan dan keamanan masyarakat saat terjadi bencana agar mereka merasa aman dan nyaman.

Ia menilai diperlukan koordinasi yang baik antara instansi terkait, mulai dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Basarnas, hingga TNI/Polri.

“Perlu adanya koordinasi antara BMKG, BNPB, TNI/Polri, Basarnas, dan semua stakeholder guna meningkatkan kapasitas operasionalnya agar penanganan bencana dapat lebih efisien,” kata dia.

Menurutnya, koordinasi yang baik dapat mengurangi risiko dan memastikan keselamatan masyarakat Indonesia.

Selanjutnya, pimpinan Komisi di DPR yang membidangi urusan infrastruktur dan transportasi itu juga mendukung upaya pemerintah mengoptimalkan langkah-langkah mitigasi bencana.

Iwan mengimbau kepada masyarakat untuk berhati-hati dalam berkegiatan selama Indonesia masih menghadapi cuaca ekstrem.

“Saatnya untuk meningkatkan upaya bersama demi Indonesia yang lebih aman dan siap menghadapi tantangan cuaca ekstrem yang semakin sering terjadi,” kata dia.

Diketahui, sejumlah daerah dilanda bencana alam akibat cuaca ekstrem. Contohnya, Kabupaten Sukabumi yang sempat dilanda banjir, longsor, dan pergeseran tanah. Akibat kejadian itu, sejumlah rumah warga mengalami kerusakan, juga ada korban luka, bahkan meninggal dunia, serta fasilitas umum juga mengalami kerusakan.

“Setelah bencana di Sukabumi, kita harap kementerian atau lembaga terkait segera melakukan rehabilitasi, baik untuk rumah warga, maupun fasilitas umum, seperti akses jalan dan jembatan yang rusak agar masyarakat setempat bisa kembali beraktivitas,” kata dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain