Warga melakukan isi ulang pulsa listrik di salah satu perumahan, Jakarta, Rabu (6/1). PT PLN (Persero) berencana akan membebaskan biaya tambah daya listrik untuk pelanggan 450 dan 900 ke 1.300 Volt Ampere (VA) yang berlaku bagi pelanggan rumah tangga. ANTARA FOTO/M Agung Rajasa/foc/16.

Jakarta, Aktual.com — Anggota Dewan Perakilan Rakyat (DPR-RI) dari Komisi VII, Ramson Siagian meminta pemerintah meninjau kembali jumlah 18 juta pelanggan listrik 900 volt ampere (VA) yang terancam dicabut subsidi.

Karena dia melihat angga itu sangat besar dan dia juga meyakini bahwasanya masih banyak masyarakat yang memang harus disubsidi.

“Harus betul-betul selektif karena itu masih banyak yang harus disubsidi, kata Ramson di Gedung DPR Senayan Jakarta, Selasa (12/4).

Selain itu dia juga menolak jika pemerintah menerapkan pencabutan subsidi tersebut dalam bulan Puasa Juni dan Juli mendatang, apalagi jika pemerintah mencabut secara drastis atau total.

“Untuk Juni atau Juli ini bulan puasa DPR tidak menginginkan adanya pencabutan subsidi listrik,” pungkasnya.

Sebelumnya Dirjen Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Jarman ingin merealisasikan pencabutan subsidi listrik pada 18 juta pelanggan rumah tangga tersebut dalam tahun ini.

Seperti diketahui bahwa jumlah pelanggan rumah tangga yang menerima subsidi saat ini mencapai 22 juta, namun hasil verifikasi Dirjen Ketenagalistrikan menafikan bahwa yang berhak menerima subsidi hanya 4 juta pelanggan saja.

Sehingga pihaknya akan mencabut sebanyak 18 juta pelanggan yang menggunakan 900 volt ampere (VA).

“Hanya penerapan kapan. Tentu tahun ini diharapkan,” tuturnya saat menghadiri pelantikan Ketua Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA) di Gedung Heritage KESDM, Senin (11/4).

Kemudian dia menceritakan bahwa munculnya data berjumlah 18 juta pelanggan itu berasal dari Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K), kemudian data tersebut dicocokkan dengan data pelanggan yang ada di PT PLN (persero)

Namun dia mengaku telah menyiapkan langkah antisipasi jika nantinya terdapat kesalahan dalam verifikasi.

“Kita sudah bahas detailnya dan biar mekanisme, kalau nanti ada masyarakat tidak mampu tapi tidak terverifikasi, kita nanti mekanisme gimana sudah kita siapkan, jadi bagi yang mau pindah dari 900 VA ke 1300 VA biayanya pemindahan volume gratis, tapi yang ingin tetap di 900 VA boleh, tapi subsidinya dicabut,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta
Arbie Marwan