Jakarta, Aktual.com – Anggota Komisi VII DPR, Kurtubi meminta Direksi Pertamina agar memprioritaskan pengembangan kilang Sorong dibanding pembangunan kilang Bontang.
Secara prinsip, wilayah Maluku dan Papua menghadapi kebutuhan yang mendesak akan produksi BBM, karena kemampuan pengolaan kilang Sorong tidak memadai untuk menutupi konsumen di wilayah tersebut.
“Sekalipun kilang Sorong operasinya100 persen, tetap BBM untuk Maluku dan Papua kurang. Kekurangan ini didatangkan dari kilang existing Kalimantan Timur, kilang Balik Papan,” kata Kurtubi, ditulis Senin (18/9).
“Maka seyogyanya kemampuan kilang ini yang ditingkatkan terlebih dahulu, bukan GRR Bontang,” tambahnya.
Diketahui kemampuan pengolahan kilang Sorong sebesar 6000 hingga 7000 barel dari kapasitas 10.000 per hari. Sedangkan kebutuhan maluku, Sorong, dan Jayapura hingga 24.000 barel per hari.
Adapun produknya berupa Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Solar dan Premium. Jika Pertamina memprioritaskan peningkatan kemapuan Kilang Sorong, diyakini akan lebih progresif dibanding menunggu GRR Kilang Bontang yang hingga kini belum kunjung menemukan partner.
Laporan: Dadangsah Dapunta
Artikel ini ditulis oleh:
Nebby