RAPBN 2016 (Aktual/Ilst.Nelson)

Jakarta, Aktual.com – Anggota komisi VI DPR Bambang Harjo mengungkapkan, dalam penghitungan RAPBN 2016 banyak yang tidak masuk akan dan tidak realistis. Hal itu dikatakannya kepada Aktual.com, minggu (25/10) di Jakarta.

” RAPBN ini banyak sekali yang tidak masuk akal perhitungannya,” terangnya.

Target pajak meningkat dari 800 triliun menjadi 1200 triliun, padahal dalam APBNP 2015, dari target 800 triliun, hingga september akhir pencapaian hanya sekitar 550 triliun, dengan demikian target 1200 triliun pada RAPBN 2015 tidak realistis terangnyan.

Selain sektor pajak, ia juga mengemukakan persentase serapan kementrian-kementrian jauh dibawah target. Ia mencontohkan Kementrian Perhubungan dibawah 40 %, Kementrian Perikanan dan Kelautan tidak lebih dari 35%.

“Sangat memprihatinkan, Pak Jokowi tidak mampu memacu para Menterinya untuk meningkatankan serapan anggaran agar bermanfaat bagi masyarakat,” tuturnya.

Melihat RAPBN yang tidak realistis, ia mengakui berkemungkinan besar akan menolak pengajuan anggaran di DPR.

“RAPBN yang ideal harusnya realistis, dimana peningkatan pajak tidak pernah dalam sejarah diatas 10% dan sekarang APBNP 2015 malah 33% dan nyatanya nihil,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta