Jakarta, Aktual.com — Anggota DPR Komisi V bidang Infrastruktur Nusyirwan Soejono yakin pemerintah tetap konsisten mewujudkan pembangunan infrastruktur, serta tidak terlalu banyak menghabiskan perhatiannya terhadap gejolak perekonomian global.
“Kebijakan pemerintah untuk fokus mewujudkan pembangunan infrastruktur justru mampu meredam persepsi negatif terhadap perekonomian domestik,” kata Nusyirwan dari Fraksi PDIP saat dihubungi, Minggu (30/8).
Menurut Nusyirwan, dengan terus menyelesaikan proyek-proyek Infrastruktur utama yang mangkrak bertahun-tahun, dan tepat sasaran Presiden Joko Widodo akan mampu mengatasi gejolak pelemahan ekonomi.
“Saya yakin kalau tidak panik pasti pemerintah mampu,” kata Nusyirwan.
Kini, lanjut Nusyirwan, pemerintah tengah fokus membangun infrastruktur utama antara lain proyek-proyek kelistrikan (PLTU Batang), pelabuhan (Kuala Tanjung, Teluk Lamong), dan sejumlah proyek jalan tol ataupun waduk-waduk.
“Sikap teguh konsisten untuk terus bekerja menyelesaikan proyek-proyek infrastruktur, tentu harus dipahami dan diikuti iramanya oleh para menteri terkait,” kata Nusyirwan.
Menurut Nusyirwan, langkah Presiden Jokowi tersebut merupakan jawaban konkret untuk menggerakkan roda perekonomian agar segera normal kembali. Selain itu, upaya ini diharapkan dapat menumbuhkan kepercayaan pasar.
“Sudah tampak dari Index harga saham gabungan (IHSG) kembali menguat dan nilai tukar rupiah dapat ditahan untuk tidak terus melemah,” kata dia.
Sementara, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Menteri PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan pembangunan infrastruktur akan menjadi penggerak target pertumbuhan ekonomi. Pemerintah diketahui, menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,7 persen pada tahun 2015.
“Seperti kita ketahui, jika membangun infrastruktur, kita membangun bangsa. Jadi pertumbuhan ekonomi tergantung infrastruktur,” ungkap Basuki.
Disisi lain, Basuki mengakui ada nada pesimisme sejumlah kalangan untuk mencapai target pertumbuhan 5,7 persen. Namun hal itu bisa ditepis dengan penyerapan anggaran infrastruktur yang sesuai rencana, tidak dikebut di akhir tahun.
“Dengan cara itu kita bisa berkontribusi dalam peningkatan pertumbuhan ekonomi lebih dari 5 persen,” kata Basuki.
Artikel ini ditulis oleh:
Nebby