Jakarta, Aktual.com – Anggota Komisi III DPR RI Achmad H. Ali menilai pembinaan yang diterapkan oleh Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Petobo, Palu, Sulawesi Tengah, sudah berjalan dengan baik.
Kesimpulan tersebut didapat usai meninjau secara langsung kondisi lapas dan berdialog dengan para tahanan dalam kunjungan kerja Komisi III ke Palu, Sulawesi Tengah, Selasa, (2/5).
“Dari hasil kunjungan singkat ini, kami telah melihat dan mendengar dari warga binaan, tidak ada yang mengeluhkan atau menyoroti negatif soal pembinaan,” ujar Ali usai melakukan peninjauan Lapas.
Ali pun mengapresiasi Kanwil Kementerian Hukum dan HAM setempat yang telah melaksanakan pembinaan sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku.
Meskipun, lanjut dia, jika dilihat dari kapasitas Lapas, sudah tidak memadai lagi untuk para penghuni, sehingga perlu mendapat perhatian pemerintah untuk menambah kapasitas Lapas itu.
Di Lapas Petobo Palu terlihat masih bergabung pula UPT Lapas Anak dan Perempuan. Tetapi ke depan sudah akan ada Lapas Anak dan Perempuan sehingga yang ada di Lapas Palu nanti hanyalah warga binaan laki-laki.
Menurut Politisi Nasdem ini, warga binaan di Lapas Palu, mendapatkan berbagai latihan keterampilan mulai dari kerajinanan tangan sampai bengkel kendaraan mobil dan sepeda motor.
Lapas juga memiliki taman bacaan untuk meningkatkan pengetahuan mereka, serta mendapat pembinaan rohani sesuai dengan agama masing-masing.
“Semua itu sangat penting dan dibutuhkan warga binaan sehingga perlu terus ditingkatkan ke depan,” ungkap Ali.
Sementara Kepala Lapas Kelas IIA Palu Ismono menerangkan, jumlah warga binaan yang ada di Lapas ini 564 orang dewasa dan anak serta seorang bayi. Khusus warga binaan perempuan sebanyak 40 orang, 16 anak dan selebihnya adalah orang dewasa.
Dirinya mengaku bahwa jumlah penghuni itu sudah melebihi kapasitas lapas. Idealnya Lapas Palu hanya menampung sebanyak 290 orang, tapi sekarang sudah mencapai 564 orang.
“Setiap ruangan tahanan idealnya dihuni tujuh orang, teapi saat ini berjumlah 11 orang,” pungkas Iswono.
Laporan: Nailin in Saroh
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid