Jakarta, Aktual.co —   Wakil Ketua Komisi V DPR RI Yudi Widiana Adia mengatakan kebijakan menaikkan harga BBM oleh pemerintah akan mendongkrak angka kemiskinan pada masyarakat Indonesia.

“Rencana penaikan harga BBM untuk sekarang ini akan mendongkrak angka kemiskinan akibat tingginya harga kebutuhan pokok jika kebijakan tersebut jadi dijalankan,” kata Yudi di Jakarta, dikutip Aktual, Selasa (4/11).

Dia mengungkapkan kebijakan penaikan BBM sebesar Rp3.000/liter yang direncanakan pemerintah dengan alasan untuk menyelamatan APBN 2015 justru akan menambah jumlah orang miskin dan penurunan produktivitas nasional.

“Saya melihat penaikan harga BBM ini belum bisa menyelamatkan kesehatkan fiskal APBN dalam jangka panjang malah akan menurunkan produktivitas nasional karena mahalnya ongkos produksi dan kirim,” kata Politisi Dari Partai Keadilan Sejahtera tersebut.

Yudi mengatakan kenaikan BBM sebesar Rp1.500 per liter, akan mempengaruhi angka kemiskinan sebesar satu hingga dua persen.

“Jika Rp1.500 saja sudah menaikkan satu hingga dua persen angka kemiskinan. Apalagi jika ditetapkan Rp3.000 per liter, tentunya akan menambah beban kehidupan sehari-hari masyarakat,” ungkapnya.

Selain itu Yudi juga berpendapat jika nantinya ditetapkan harga BBM naik akan mengakibatkan inflasi karena daya beli dari masyarakat yang semakin rendah.

“Jika BBM naik pasti akan inflasi karena menurunnya daya beli masyarakat,” ujarnya.

Selain itu, kata Yudi, kebijakan naiknya harga BBM sebesar Rp3000 per liter akan menyebabkan biaya transportasi akan naik hingga 30 persen.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Eka