Jakarta, Aktual.co — Indonesia Corruption Watch, mengingatkan adanya potensi penyimpangan dari penetapan harga bahan bakar minyak dan elpiji berukuran 12 kilogram. Harga kedua komoditas ini lebih mahal dari harga yang beredar di pasaran. Menurut ICW, mahalnya harga BBM dan elpiji nonsubsidi berpotensi menimbulkan penyimpangan Rp 2,479 triliun.
Menanggapi hal tersebut, Anggota Komisi III DPR fraksi Partai Hanura Syarifudin Sudding menyatakan, penegak hukum harus merespon adanya potensi penyimpangan tersebut. 
“Kalau memang ada dugaan potensi kerugian negara, maka dalam hal ini penegak hukum harus merespons dugaan itu,” kata Politikus asal Partai Hanura itu ketika berbincang dengan Aktual.co, Rabu (7/1).
Penegak hukum dalam hal ini juga, sambung dia harus melakukan penyelidikan. Terlebih lagi, jangan sampai negara ini dirugikan oleh orang-orang yang tak bertanggung jawab. “Apapun itu dan siapapun harus diproses secara adil dimata hukum,” kata dia.
Dia mengatakan, jangan sampai pihak yang tak bertanggung jawab itu menguntungkan diri sendiri. Maka dalam hal ini, kata dia, penegak hukum harus segara melakukan proses penyidikan atas temuan ICW itu.
Sebelumnya ICW menilai salah satu celah penyimpangan adalah kebijakan pemerintah yang melepas harga bahan bakar minyak Premium dan LPG 12 kilogram sesuai harga pasar. Sebab bahan bakar menyangkut hajat hidup orang banyak. Selain itu, kebijakan melepas pada harga pasar atau meniadakan subsidi juga menyebabkan hilangnya pengawasan. Tak ada lagi unsur keuangan negara di dalamnya yang harus diaudit BPK.
Soal LPG, ICW juga menyoroti rencana pemerintah yang akan mengganti biaya transportasi BBM Premium untuk luar Jawa dan Bali sebesar 2 persen. Padahal di dalam mekanisme perhitungan harga BBM bersubsidi sudah terkandung komponen biaya distribusi. “Artinya akan ada penambahan biaya yang tidak jelas dasar hukum dan mekanismenya, ini juga bisa berpotensi menjadi celah bagi para pemburu rente,” kata Koordinator Divisi Monitoring dan Analisis Anggaran ICW Firdaus Ilyas.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby