Selain itu, ia juga menyayangkan minimnya sosialisasi PLN mengenai kebijakan tersebut ke masyarakat. Sebab, meski pemerintah membantah tidak ada kenaikan listrik, namun hanya pencabutan subsidi listrik, tapi pada kenyataannya masyarakat menganggap sebaliknya.
“Mereka mana tau itu subsidi yang dicabut, mereka ya taunya bayar listrik mereka tiap bulan naik, nah ini harusnya dijelaskan bahwa ini harga normal bukan lagi subsidi,” ungkap Politikus Partai Golkar tersebut.
Eni pun berharap, PLN mengevaluasi penerapan subsidi listrik bagi golongan miskin 900 VA dan perlunya ada verifikasi data pengguna di lapangan dengan akurat. Sebab, ia mengingatkan, data yang tidak akurat PLN bisa memicu gejolak di masyarakat dan dapat menambah angka kemiskinan.
“PLN harus lakukan evaluasi, sehingga sinkron data riil yang ada di lapangan. Buat apa ada anggaran subsidi dari negara, kalau PLN tetap memberlakukan tarif normal kepada rakyat kecil,” katanya.
Laporan: Nailin in Saroh
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid