Sukamta memandang Pilkada Jakarta kali ini sangat istimewa karena mendapat perhatian luas masyarakat Indonesia, bahkan beberapa negara ikut memantau pilkada ini karena isu sensitif yang berkembang didalamya. Dipicu dugaan penistaan agama oleh salah satu calon, memicu polarisasi di tengah warga Jakarta karena sentimen agama, suku dan ras. Bersyukur semua masih dapat terkendali dengan baik.

“Saya berharap Anies-Sandi bisa satukan kembali warga Jakarta yang sempat terkotak-kotak untuk menatap Jakarta yang lebih baik.”

Catatan penting yang menurut Sukamta harus diantisipasi oleh pemerintah adalah masih maraknya hoax sebagai sarana saling serang dalam Pilkada melalui media sosial. Terlihat pemerintah tidak berdaya menghadapi hal ini.

Dia mengatakan pada tahun 2018 ada 171 pilkada serentak di Indonesia. Jika maraknya hoax ini tidak segera diantisipasi oleh pemerintah, Sukamta khawatir kontestasi pilkada akan berlangsung brutal dan ini bisa bahayakan kesatuan bangsa.

“Mumpung ada jeda, pemerintah perlu segera buat regulasi dan kebijakan untuk menekan hoax.” [Nailin In Saroh]

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu