Jakarta, Aktual.co —Pembentukan tim reformasi tata kelola migas (RTKM) oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said, terus menuai pertanyaan di publilk. Pasalnya, salah satu tupoksi dari tim RKTM ini adalah untuk memberantas mafia migas, khususnya di dalam internal Petral yang berada di bawah pertamina.
Ketua Komisi VII DPR RI, Kardaya Warnika meragukan tim RKTM itu, sebab tupoksinya saja masuk dalam kawasan kementerian BUMN, sedangkan tim ini berada di yuridiksi Kementerian ESDM.
“Seingat saya tim ini dibentuk oleh menteri ESDM dan itu di bawah yurisdiksi ESDM. Pertanyanya, apakah nanti bisa mengurusi (kewenangan) menteri BUMN, karena masuk Petral itu merupakan anak buah Pertamina,” kata Kardaya dalam acara diskusi, di Kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (6/12).
“Tim pemerintah ini disebut adhoc enam bulan dan itu harus taat azas dan aturannya,” tambah dia.
Tidak hanya itu, sambung dia, jugaa meragukan kekuatan dari tim yang dipimpin oleh Faisal Basri tersebut. Sebab, tim yang minimalis ini harus menangani permasalah yang rumit dan banyak.
“Belakangan saya melihat tim ini seperti doa sapu jagad. Saya liat tim ini bisa mampu berantas semuanya saya liat timnya cuma seberapa tapi masalahnya banyak. Kalau tidak punya kekuatan lebih lanjut ya percuma tim ini dibentuk,” tukasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang
Andy Abdul Hamid