Kupang, Aktual.com – Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI memastikan bahwa pemerintah pusat telah mengimplementasikan penyebaran nyamuk Wolbachia di beberapa wilayah di Indonesia, termasuk Kota Kupang, sebagai langkah untuk menurunkan angka kasus Demam Berdarah Dengue (DBD).
“Nyamuk ini tidak berbahaya, justru untuk menekan angka penyebaran DBD di Indonesia,” kata Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Melki Laka Lena di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu (29/11).
Hal ini disampaikan terkait munculnya penolakan sejumlah masyarakat atas nyamuk Wolbachia yang disebar ke sejumlah wilayah di NTT untuk mengatasi kasus DBD.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah melaksanakan penyebaran 250 butir telur nyamuk Wolbachia di Kota Kupang.
Melki menjelaskan bahwa program penyebaran nyamuk Wolbachia bertujuan untuk mengurangi populasi nyamuk penyebab DBD. Uji coba telah dilakukan dan membuktikan keberhasilannya, terutama melalui implementasi di Universitas Gadjah Mada (UGM) yang berhasil menurunkan drastis kasus DBD.
Menanggapi penolakan dari sebagian warga, Melki menyatakan bahwa hal ini disebabkan oleh kurangnya pemahaman masyarakat terkait fungsi nyamuk dalam program pemerintah tersebut.
Dia juga menyampaikan rencana pertemuan dengan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunandi Sadikin dalam waktu dekat untuk membahas program tersebut dan merespons pro dan kontra penyebaran nyamuk Wolbachia di seluruh Indonesia, termasuk di Kota Kupang.
“Selama pertemuan, kami berharap mendapatkan penjelasan mengenai apakah penyebaran ini melibatkan mutasi genetik atau tidak, serta apakah ada zat tambahan lain yang dimasukkan ke dalam nyamuk,” ungkap Melki.
Artikel ini ditulis oleh:
Sandi Setyawan